REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tetangga Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, Nazarudin Syah Nasution, mengaku mendengar suara botol kaca yang dilempar pada sekitar pukul 01.00 WIB Rabu (9/1) dini hari. Setelah itu langsung terdengar bunyi 'bluk' semacam ledakan.
Kemudian, jelas Nazarudin, suara motor terdengar keras seperti digas pol agar melaju kencang. Namun ia tidak keluar dari rumah sudah kelelahan. Terlebih saat itu tidak ada teriakan minta tolong.
"Saya pikir suara motor biasa. Karena enggak ada teriakan minta tolong. Kalau ada suara kan kita keluar. Jadi ini sekelebat begitu saja, bes, motor kencang," tutur dia di depan kediaman Laode, Kalibata Selatan, Jakarta, Rabu (9/1).
Nazarudin sendiri baru sampai rumah pada sekitar pukul 23.30 WIB. Suasana di sekitar kediaman Laode saat itu tampak sepi. Beda dari yang biasanya ada warga duduk-duduk. "Habis hujan kan itu, sepi banget. Nah saya cuci baju, jam 12 lewat saya jemur pakaian itu masih sepi," tukasnya.
Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar membenarkan informasi ada bom molotov di kediaman Laode. Tapi, ia tak mau memberikan keterangan lebih lanjut lantaran kasus ini ditangani Polda Metro Jaya.
"Itu tanya ke Dirkrimum. Memang ada (bom molotov), tapi yang menangani yang lebih tepat. Polda yang nangani," ujarnya singkat saat dihubungi wartawan, Rabu (9/1).
Diduga, pelemparan bom molotov terjadi pada Rabu dini hari, yakni sekitar pukul 01.00 WIB. Dari rekaman CCTV di kediaman Syarif, terlihat adanya orang mencurigakan yang melakukan aktivitas di depan rumah Syarif.