Rabu 09 Jan 2019 10:26 WIB

TKN Minta Polisi Tangkap Aktor Intelektual Tujuh Kontainer

Ace menyebut hoaks 7 kontainer dilakukan sistematis untuk menyerang KPU.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Foto: Humas DPR RI
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus hoaks tujuh kontainer kertas suara. TKN meminta kepolisian segera menangkap aktor intelektual kabar bohong tersebut.

"Hoaks tersebut tidak hanya membuat gaduh melainkan berpotensi mendegradasi kepercayaan masyarakat baik kepada KPU maupun pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu 2019," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Rabu (9/1).

Kendati demikian, TKN tetap mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengungkap pelaku penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara. Ace mengatakan, hoaks merupakan tindakan kriminal yang berbahaya karena dapat menghasut, memfitnah, hingga memecah belah bangsa.

Ace menuding para pendukung pasangan calon Prabowo Subianto-sandiaga Uno terungkap diduga sebagai pelaku hoaks tujuh kontainer surat suara yang tercoblos. Menurut Ace, hal itu semakin menjelaskan jika para pendukung oposisi selalu memainkan hoaks sebagai strategi politik mereka. 

Politikus Golkar itu berpendapat, perbuatan itu memperlihatkan ketidakmampuan kubu lawan untuk mengalahkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Mereka, dia melanjutkan, sudah kehilangan akal sehat sehingga tidak ada cara kecuali dengan jalan hoaks dan kebohongan yang terus menerus. 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menegaskan, kebohongan kali ini dilakukan secara sistematis terhadap penyelenggara Pemilu atau Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, ini menjadi bagian dari upaya melakukan delegitimasi KPU agar pemilu ini tidak kreadibel. 

"Mereka tidak siap kalah yang akhirnya menggugat keberadaan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Ini berbahaya bagi demokrasi kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement