Selasa 08 Jan 2019 22:17 WIB

Tarik Minat Wisatawan, Kota Cirebon Bakal Gelar Cifest

Cifest merupakan kolaborasi kegiatan seni dan budaya.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengunjung sedang menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Cirebon, Jawa Barat, Ahad (17/6).
Foto: Darmawan / Republika
Sejumlah pengunjung sedang menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Cirebon, Jawa Barat, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON – Pemkot Cirebon akan segera menggelar Cirebon Festival (Cifest). Agenda seni dan budaya itu diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Cirebon.

"Event ini harus berlanjut bukan hanya untuk skala nasional, tapi juga internasional,’’ kata Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai memimpin rapat persiapan event Cifest, di ruang Mini Command Center DKIS Kota Cirebon, Selasa (8/1).

Cifest merupakan kolaborasi kegiatan seni dan budaya yang digelar Pemkot Cirebon bekerja sama dengan Foris event organizer. Cifest rencananya akan digelar pada 16 dan 17 Februari 2019 dan dilanjutkan pada 23 Februari dengan kegiatan bertajuk Sound Of Sunyaragi.

Eti menjelaskan, persiapan pelaksanaan Cifest sudah dilakukan sejak empat bulan yang lalu. Karenanya, dia optimis Cifest akan berjalan dengan baik di Kota Cirebon.

Menurut Eti, Kota Cirebon memiliki banyak aset dan potensi wisata, seperti keraton, wisata religi maupun wisata pantai. Untuk itu, dia meminta agar kedepan agenda wisata di Kota Cirebon bisa diperbanyak guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

Sementara itu, Foris Director, Andry Prihartono, menerangkan, pada 16 Februari 2019 akan digelar pesta rakyat. Kegiatan itu merupakan display untuk pariwisata dan budaya di Kota Cirebon.

Dalam kesempatan tersebut, akan hadir kolaborasi talent dan model nasional dengan seniman lokal. Selain itu, akan ditandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bidang pendidikan budaya dan pariwisata antara Kota Cirebon dengan salah satu provinsi di Korea Selatan.

 "Ada juga video mapping untuk pertama kalinya di Kota Cirebon,’’ tutur Andry.

Sedangkan pada 17 Februari 2019, akan digelar jalan budaya ke sejumlah heritage di Kota Cirebon. Sementara pada 23 Februari, akan digelar pagelaran musik dan tari bertajuk Sound Of Sunyaragi, di Goa Sunyaragi. Dalam Sound Of Sunyaragi, akan ditampilkan seniman Tohpati dan Dewa Budjana, yang  berkolaborasi dengan budayawan dan artis lokal Cirebon.

Andry menilai, Kota Cirebon memiliki wisata dan budaya yang unik dan bisa dijual untuk menarik dan menambah kunjungan wisatawan. Melalui kegiatan itu, Kota Cirebon diharapkan bisa lebih dikenal hingga tingkat internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement