Selasa 08 Jan 2019 18:48 WIB

Pemprov Tetap Agendakan Festival Krakatau 2019

Semoga status Gunung Anak Krakatau ke depan menurun menjadi waspada level II lagi.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota TNI memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota TNI memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Pariwisata Lampung tetap mengagendakan event wisata nasional Festival Krakatau 2019, meskipun saat ini status Gunung Anak Krakatau (GAK) masih Siaga atau Level III. Program wisata tahunan dengan ikon Gunung Krakatau tersebut, menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara.

“Kalau dibilang siap digelar, tetap kita gelar Festival Krakatau tahun ini. Mudah-mudahan status Gunung Anak Krakatau ke depan menurun menjadi waspada level II lagi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto di Bandar Lampung, Selasa (8/1).

Baca Juga

Menurut dia, hingga saat ini belum ada perubahan agenda penyelenggaraan Festival Krakatau yang biasanya digelar tahunan pada bulan Agustus. Mengenai salah satu rundown kunjungan wisatawan ke GAK, ia menyatakan sudah tentu diagendakan. “Festival Krakatau itu yang dijual memang Gunung Anak Krakatau-nya, karena disitulah daya tariknya,” ujarnya.

Ke depan, ia mengatakan penyelenggaraan Festival Krakatau tersebut akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung untuk memastikan aman dan tidaknya GAK bila wisatawan berkunjung. Saat ini, Budiharto mengatakan, ketinggian GAK sudah menurun dibandingkan sebelum terjadi tsunami. Karena sebagian gunung mengalami runtuhan.

Sebelumnya, Pemprov Lampung telah mengusulkan untuk menjadikan sebagian dari cagar alam GAK di perairan Selat Sunda sebagai taman wisata alam. Selama ini, kawasan GAK sebagai cagar alam bukan tempat wisata. Kewenangan menjaga cagar alam GAK di lapangan tersebut dilakukan BKSDA Lampung.

Usulan tersebut terungkap dalam Seminar Internasional sebagai forum ilmiah dalam menggali dan menyerap gagasan untuk memanfaatkan GAK di masa datang. Seminar dalam rangkaian Lampung Krakatau Festival XXVIII tahun 2018 dengan tema 'Vulkanologi Krakatau dan Pemanfaatannya di Masa Depan'. LKF yang awalnya digelar pada 1990n lalu merupakan perhelatan tahunan Pemprov Lampung dan telah menjadi bagian dari kalender even nasional budaya dan wisata.

Wakil Rektor Institut Teknologi Sumatra (Itera), Mitra Djanal mengatakan, sejak dulu Gunung Krakatau telah menunjukkan pesonanya. Dan, kini GAK tak henti-hentinya memukau banyak peneliti dan wisatawan.

Tukirin Partomihardjo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan, sejarah tragis masa lampau dan letak geografis Krakatau yang dibatasi oleh bentangan massa air laut yang luas telah menjadikan daerah ini dikenal sebagai laboratorium alam tropik. Selain itu, panorama alam yang mempesona merupakan daya tarik pengunjung untuk selalu kembali menikmati keindahan alam kawasan Gunung Krakatau.

Oleh karena itu, tidak hanya para penelit yang ingin tahu misteri keajaiban alam. Para pelancong yang hobinya menikmati keindahan alam pun tidak pernah henti mengunjungi Krakatau.

Ia menjelaskan telah banyak kunjungan kelompok peneliti dari berbagai negara yang datang ke Krakatau. Hal ini dikarenakan Gunung Krakatau merupakan suatu keajaiban alam yang sulit dicari tandingannya di dunia ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement