Selasa 08 Jan 2019 14:46 WIB

Tunda Razia, Pemprov: Kita Cari Solusi dengan Pencinta Hewan

Dinas berharap solusi bisa menciptakan Jakarta yang bebas rabies

Rep: Mabruroh/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan perawatan dan penitipan hewan kepada sejumlah kucing yang dititipkan pemiliknya di Pondok Pengayom Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, (26/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas melakukan perawatan dan penitipan hewan kepada sejumlah kucing yang dititipkan pemiliknya di Pondok Pengayom Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, (26/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan razia kucing dan anjing liar hari ini ditunda. Razia kembali akan digelar usai digelar dialog dan kemudian menemukan solusi tepat dengan komunitas pecinta hewan.

“Kita tertibkan yang liar niatnya hari ini, tapi pak Gubernur bilang tolong kegiatan hari ini ditunda, itu kita wujudkan, tapi bukan ditunda saja, kita carikan solusi, sterilisasi bagaimana, caranya yang baik bagaimana,” kata Darjamuni saat bincang bersama para pecinta hewan di Puskeswan, Jakarta Selatan, Selasa (8/1).

Ia menuturkan, mendapat perintah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggelar petemuan dengan para komunitas pecinta hewan. Pertemuan dimaksudkan untuk menemukan solusi terbaik dalam penanganan hewan-hewan liar. 

Pertemuan ujarnya, akan digelar di Grand Orchardz Hotel di Jalan Industri Raya, Jakarta Pusat. Pertemuan dilakukan secara terbuka tepat pukul 09.00 WIB.

“Saya dapat intruksi juga adakan pertemuan menyeluruh semua stakeholder ini, semua bicara sebagaimana menangani rabies di Jakarta, ini yang akan dibahas di ketemuan tanggal 15 Januari nanti,” ujarnya.

Ia mengaku selama ini kerap kali mendapatkan kritik bagaimana cara menangani dan menangkap kucing dan anjing liar. Ia berharap setelah pertemuan nanti akan ada solusi bersama bagaimana agar bisa menciptakan kondisi Jakarta yang bebas rabies dan penangkapan-penangkapan yang baik terhadap hewan liar tersebut.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement