Senin 07 Jan 2019 06:31 WIB

Shutdown Amerika: Apa dan Siapa yang Terancam?

Trump menyebut shutdown bisa terjadi bertahun-tahun.

'Governmet Shutdown' di Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto: news.yahoo.com
'Governmet Shutdown' di Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Lintar Satria

WASHINGTON -- Pembahasan anggaran Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS) yang mengakibatkan shutdown dibuka kembali di parlemen, Ahad (6/1). Ketua Parlemen yang baru, Nancy Pelosi, menyatakan kubu Demokrat sebagai pemegang suara mayoritas di parlemen akan meloloskan anggaran paket demi paket.

Pembicaraan akhir pekan lalu ternyata masih terganjal setelah Presiden AS Donald Trump berkeras tidak akan menyetujui anggaran tanpa dana untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Sabtu (5/1), ia mencicit di Twitter, "Tidak banyak kemajuan hari ini."

Trump kemudian mencicit rencananya untuk pergi ke tempat peristirahatan presiden di Camp David, Maryland, Ahad pagi. Ia akan membahas keamanan perbatasan dan topik lain dengan para staf senior yang tidak termasuk dalam tim negosiasi. Sebelumnya, Trump memang mengutus tim pimpinan Wakil Presiden Mike Pence untuk berunding dengan pihak Demokrat.

Pada Sabtu, shutdown memasuki hari ke-15. Menurut the Guardian, Trump mengancam shutdown bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, jika ia tak kunjung diberi dana pembangunan tembok perbatasan.

Posisi yang buntu ini diakui kubu Demokrat. Menurut mereka, Gedung Putih juga bergeming dan mempertahankan tuntutan mereka untuk mendapatkan anggaran sekaligus dana membangun tembok perbatasan senilai 6 miliar dolar AS.

Pertemuan tim pimpinan Pence dan kubu Demokrat berlangsung dua jam. Penjabat sementara kepala staf kepresidenan, Mick Mulvaney, menyatakan, dalam wawancara CNN bahwa kubu Demokrat "keras kepala".

Sebaliknya, sejumlah sumber di Demokrat menyatakan, tuntutan Gedung Putih juga "tidak bisa diganggu gugat". Kini Demokrat meminta perincian pembangunan tembok. Permintaan ini telah disanggupi Gedung Putih.

Dengan kebuntuan ini, Pelosi menyatakan, kubu Demokrat di parlemen akan meloloskan anggaran dalam bentuk beberapa paket. "Sementara, Presiden Trump mengancam untuk tetap membuat pemerintah mengalami shutdown selama 'bertahun-tahun', Demokrat mengambil tindakan cepat untuk menjalankan kembali pemerintahan sehingga kami bisa memenuhi kebutuhan rakyat Amerika, melindungi perbatasan kita sekaligus menghormati para pegawai," ujar Pelosi.

Shutdown merupakan penghentian sementara kegiatan operasional Pemerintah Federal Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena tidak adanya kata sepakat antara Pemerintah Federal dan Parlemen Amerika terkait anggaran negara untuk program-program tertentu.

Dalam kasus di era Trump ini menyangkut program pembangunan pagar pembatas antara Amerika dan Meksiko. Sejak masa kampanye Trump sudah menggembar-gemborkan perlunya pagar pembatas dengan Meksiko untuk melindungi kepentingan rakyat Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement