Ahad 06 Jan 2019 22:02 WIB

Kebutuhan Logistik Masa Transisi Cukup

Kebutuhan logistik tidak ada masalah karena bantuan cukup melimpah

Warga berjalan di sisa-sisa bangunan yang rusak diterjang tsunami Selat Sunda di Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga berjalan di sisa-sisa bangunan yang rusak diterjang tsunami Selat Sunda di Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Pandeglang Irna Narulita menjamin kebutuhan bantuan logistik bencana tsunami relatif aman. Bantuan itu mencukupi tiga bulan ke depan.

"Kami yakin kebutuhan logistik tidak ada masalah karena bantuan cukup melimpah," kata Irna di Pandeglang, Banten, Ahad (6/1).

Masyarakat korban bencana tsunami yang menerjang pesisir pantai Pandeglang selama masa transisi terpenuhi kebutuhan logistiknya. Saat ini, bantuan dari berbagai elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, lembaga pendidikan dan organisasi profesi terus mengalir.

Begitu juga bantuan logistik dari berbagai instansi pemerintah pusat, provinsi dan daerah juga BUMN dan perusahaan swasta. Selama ini, masyarakat yang terkena musibah bencana tidak terancam kerawanan pangan.

"Kami berharap kehidupan warga yang terkena bencana tsunami ke depan dapat menata kehidupan yang lebih baik," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah berkomitmen selama masa transisi tanggap darurat tahap pemulihan fokus membantu dan memperhatikan kebutuhan para pengungsi, baik itu kebutuhan makanan minuman dan kelengkapan logistik lainya sesuai dengan kebutuhan di setiap kecamatan.

Mereka para korban tsunami hingga kini belum kembali menata ekonomi yang baik, karena sebagian besar rumah, uang, persedian bahan pokok hingga perabotan rumah tangga hancur dan hilang akibat diterjang gelombang tsunami.

Bahkan, di antaranya anggota keluarga mereka menjadi korban bencana tsunami.

"Kami yakin persedian kebutuhan logistik untuk korban tsunami relatif aman dan mencukupi, " jelasnya.

Ia juga mengatakan selama masa transisi tanggap darurat pemulihan tiga bulan ke depan memakan waktu yang panjang, dimana kejadian tsunami tersebut menghancurkan ribuan rumah masyarakat di 10 kecamatan.

Oleh karena itu, pemerintah juga akan merelokasi korban tsunami agar mereka tidak menempati di lokasi zona merah yang rawan bencana tsunami. Mereka para korban tsunami yang rumahnya roboh dan rusak berat akan dibangunkan hunian sementara dilengkapi MCK, air bersih dan penerangan listrik.

"Kami berharap hunian sementara itu bisa mengatasi penanganan korban bencana tsunami," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement