Ahad 06 Jan 2019 14:22 WIB

Demam Berdarah Mulai Merebak di Banyumas

Jelang akhir tahun kasus DBD mulai terjadi peningkatan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD), mulai merebak di wilayah Kabupaten Banyumas. Meski pada awal tahun hingga menjelang akhir tahun 2018 kasus DBD tercatat sangat sedikit, namun menjelang akhir tahun kasus DBD mulai terjadi peningkatan.

"Hal ini terkait dengan perubahan cuaca dimana menjelang akhir tahun, curah hujan mulai tinggi," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Sabtu (5/12).

Terkait hal ini, Bupati meminta masyarakat mulai menggiatkan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Bahkan sehari sebelumnya, Bupati memimpin langsung kegiatan PSN di Desa Pandak Kecamatan Baturraden, karena jumlah warga yang terjangkit DBD tergolong cukup tinggi.

"Musim hujan seperti sekarang menyebabkan banyak media apa pun yang berupa cekungan menjadi terisi genangan air. Hal ini yang menyebabkan nyamuk penyebar DBD mudah berkembang biak," kata dia.

Dia menyebutkan, mengingat banyaknya media yang bisa menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk DBD, pencegahan penyebaran penyakit DBD tidak hanya bisa dilakukan oleh dinas kesehatan. Namun memerlukan peran serta dari seluruh masyarakat.

Kades Pandak, Rasito, menyebutkan saat ini sudah ada 27 warga desanya yang diduga terjangkit DBD. Merebaknya kasus tersebut, berlangsung sejak sepekan terakhir. ''Dari 27 warga yang diduga terjangkit DBD, sebanyak 16 orang dirawat di RS. Sedangkan lainnya, dirawat di rumah dan kondisinya saat ini sudah mulai membaik,'' katanya.

Kepala Dinkes Banyumas Sadiyanto, menyatakan terkait kasus DBD yang terjadi di Desa Pandak, pihaknya sudah melakukan fogging untuk membasmi nyamuk dewasa. "Namun fogging saja tidak cukup. Kami minta warga untuk mengaktifkan kegiatan PSN, karena cara paling efektif mencegah penyebaran DBD adalah dengan cara PSN," kata dia.

Dia juga menyebutkan, sebelumnya Dinas Kesehatan Banyumas telah mengeluarkan surat edaran yang meminta jajaran petugas medis dan paramedis di puskesmas untuk mewaspadai penyakit ini. Termasuk pada petugas promosi kesehatan dan surveilan, diminta untuk mengintensifkan penyuluhan mengenai kemungkinan penyebaran penyakit ini dan membangkitkan kembali kegiatan PSN.

Selain mengeluarkan surat edaran pada puskesmas, Sadiyanto juga menyebutkan telah mendorong Sekretariat Daerah Banyumas mengeluarkan edaran serupa. Surat edaran dari sekda ini,  ditujukan kepada para camat dan kades yang intinya meminta warga masyarakat menggiatkan kembali kegiatan PSN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement