REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Saleh Partaonan Daulay menyampaikan bahwa pihaknya tidak melakukan persiapan khusus dalam menghadapi debat perdana nanti. Sebab, tidak ada persoalan Hak Asasi Manusia (HAM), yang rumit untuk dijelaskan. Kemudian kalaupun ada, paling bagaimana menghadapi persoalan HAM di masa kini dan mendatang.
Hal itu, kata Saleh, tentu dijawab sesuai dengan aturan perundangan yang ada dan juga tentu berdasarkan konvensi dan kesepakatan-kesepakatan internasional lainnya. “Kami tidak pernah khawatir jika ada yang kembali mempersoalkan dugaan pelanggaran HAM untuk menyerang Prabowo. Sebab, isu itu sudah berulangkali diangkat," ungkap politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dalam pesan singkatnya, Jumat (4/1).
Bahkan, lanjut Saleh, di masa Prabowo maju sebagai wakil presidennya Megawati juga, isu HAM sudah pernah dihembuskan. Kemudian bisa dijawab dengan baik oleh Prabowo. Oleh karena tidak hal yang dirisaukan untuk debat capres, terutama perihal isu HAM.
“Prabowo kan sudah yang ketiga kali ini dicalonkan. Orangnya sama. Sejarah perjuangan hidupnya sama. Tentu saja, yang dibahas pun tidak jauh beda dari itu," tambahnya.
Justru, Saleh menambahkan, persiapan BPN yang lebih serius dalam menagih komitmen dan janji petahana dalam masalah penegakan HAM. BPN sudah memiliki sederetan catatan yang bisa diangkat. Tentu akan didasarkan pada bukti-bukti empiris yang juga diketahui masyarakat secara umum.
“Detailnya, tunggu aja nanti. Kalau disampaikan sekarang, jadi tidak menarik," katanya.