Jumat 04 Jan 2019 16:21 WIB

Pengungsi Tsunami Ingin Pulang ke Pulau Sebesi

Warga Pulau Sebesi mulai bosan di tempat pengungsian.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Warga jemput keluarganya di Pulau Sebesi menggunakan perahu bagan nelayan.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Warga jemput keluarganya di Pulau Sebesi menggunakan perahu bagan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Sebagian pengungsi yang ditempatkan di Lapangan Tennis Indoor Kalianda menginginkan segera pulang ke kampungnya di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Selama di pengungsian lebih dari 10 hari, warga Pulau Sebesi mulai bosan makan dan tidur tanpa ada pekerjaan sebagaimana biasanya.

Para pengungsi di lapangan tennis indoor Kalianda mulai monoton sehari-hari. Mereka ingin kembali bekerja di kampungnya Pulau Sebesi, setelah lama di pengungsian. “Kami biasa bekerja sebagai petani, peternak, dan nelayan. Di sini kami hanya makan, minum, dan tidur. Kami sudah bosan ingin kembali ke rumah,” kata Ana (35 tahun), salah seorang pengungsi di lapangan tennis indoor Kalianda, Jumat (4/1).

photo
Pengungsi korban tsunami dari Pulau Sebesi dan Sebuku Lampung Selatan memilih pakaian layak pakai di Posko pengungsian Kalianda, Lampung Selatan, lampung, Jumat (28/12/2018).

Ibu tiga anak tersebut merindukan kampung halamannya setelah badai tsunami menerjang rumah penduduk di Pulau Sebesi. Sebenarnya, ujar dia, warga tidak ingin memberatkan semua orang dengan hadirnya pengungsi dari Pulau Sebesi yang dikumpulkan di lapangan tersebut. Mereka masih ingin bekerja sebagaimana biasanya di kampungnya.

Sobri (38 tahun), warga Desa Tejang Pulau Sebesi juga menuturkan sudah tidak tahan menetap di pengungsian, meskipun kebutuhan selama di pengungsian sudah cukup memadai. Ia menyatakan, selama di pengungsian memang kebutuhan pengungsi baik sandang, pangan, dan sarana bermain anak-anak sudah terpenuhi.

“Tapi, kami tidak bisa selamanya tinggal di sini, karena kami ingin bekerja memulai kehidupan baru lagi di kampung. Sudah lama kami tinggalkan kebun dan ternak kami di Pulau Sebesi,” tuturnya.

Keinginan Sobri juga disambut warga Pulau Sebesi lainnya. Namun, keinginan tersebut harus pupus, karena belum ada “Lampu Hijau” dari petugas, warga untuk kembali ke Pulau Sebesi dala waktu dekat ini.

Keluhan warga juga pernah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung di pengungsian warga dan juga saat Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan meninjau kembali warga di pengungsian pada Kamis (3/1). Zulkifli Hasan belum bisa mengabulkan permohonan warga, karena kondisi belum normal kembali karena status Gunung Anak Krakatau masih siaga Level III.

“Nanti kalau sudah kondisinya normal kembali baru bisa pulang ke sana (Pulau Sebesi),” kata Zulkifli saat meninjau warga di pengungsian untuk yang kedua kalinya, setelah kunjungan pertama pada hari pertama kejadian, Ahad (23/12) tahun lalu. 

Baca: Korban Luka Akibat Tsunami Selat Sunda Hampir 2.000 Orang

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement