Jumat 04 Jan 2019 13:36 WIB

BPN: Andi Arief Bukan Duri dalam Daging di Koalisi

BPN tidak mempermasalahkan cicitan Andi Arief soal isu surat suara tercoblos.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Andi Arief
Foto: ANTARA
Andi Arief

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kerap membuat gaduh lewat cicitannya di Twitter, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dinilai bukanlah duri dalam daging di koalisi Prabowo-Sandi. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, tidak mempermasalahkan cicitan Andi Arief yang menginformasikan tentang adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.

“Andi Arief bukanlah duri dalam daging dalam koalisi kami, kami percaya itu. Bang Andi ini kan pemain Twitter dan komennya saya pikir masih logis tak memprovokasi,” kata tutur Andre kepada Republika pada Jum’at (4/1).

Baca Juga

Justru menurut Andre, Andi Arief meminta ada pihak yang berwenang untuk mengecek kebenaran kabar adanya surat suara tercoblos tersebut. "Kan wajar saja dia minta ada pihak yang berwenang untuk mengecek. Secara prinsip cicitan Andi Arief itu tak ada maksud apa-apa,” kata Andre, melanjutkan.

Menurut Andre, Andi Arief memang dikenal sebagai politikus yang aktif bermain Twitter. Kendati cicitannya sempat membuat heboh seperti 'jendral kardus' hingga mahar politik Rp 1 miliar, namun menurutnya Andi Arief bukan duri dalam koalisi Prabowo-Sandi.

Andre mengatakan pihaknya mendukung langkah KPU, Bawaslu yang melaporkan kabar bohong tersebut kepada Bareskrim Polri. BPN Prabowo-Sandi pun menunggu kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut yang dinilai telah membuat resah masyarakat. Menurut Andre, penebar kabar palsu terkait surat suara yang sudah dicoblos itu harus dihukum agar memberikan efek jera.

Menurut Andre, Andi Arief pun akan kooperatif jika polisi membutuhkan keterangannya. Polisi rencananya memang akan meminta keterangan dari Andi Arief setelah menerima laporan dari KPU kemarin.

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman yang menginformasikan tentang adanya tujuh kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang berisi surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan capres-cawapres. Kendati demikian, polisi memastikan informasi tersebut merupakan kabara bohong.

Kabar itu pun sempat heboh di media sosial terutama setelah Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mencicitkan info tersebut di akun Twitter-nya. KPU dan Bawaslu pun melaporkan kabar palsu tersebut ke Bareskim Polri untuk diusut. Pelaporan itu sekaligus sebagai bentuk perlawanan penyelenggara pemilu terhadap tindakan yang dianggap menjadi ancaman terhadap pelaksanaan Pemilu 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement