REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu suku, agama, ras, dan antargolongan yang diduga melatarbelakangi peristiwa perusakan makam di Kota Magelang. Sebelumnya, belasan nisan di sejumlah TPU Giriloyo Karet, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang dirusak orang tidak dikenal.
"Masyarakat tetap tenang dan serahkan penyelidikan kepada pihak kepolisian," kata Ganjar di sela menghadiri pengajian akbar dalam rangka Peringatan Haul ke-31 Almaghfurlah Kiai Haji Abdul Malik, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (3/1).
Ganjar enggan mengomentari lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya potensi kerusuhan akibat isu SARA pada perusakan sejumlah makam di tempat pemakaman umum (TPU). "Tidak usah dikembangkan (ke arah sana), jika ada kejadian baru laporkan polisi saja, biar dicek bener gak, begitu benar segera proses," ujarnya.
Kapolsek Magelang Selatan Komisaris Polisi Moch Choirul Anwar saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kepolisian masih terus melakukan penyelidikan secara intensif terkait dengan kasus itu. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing atau terprovokasi atas kejadian tersebut.
Hingga saat ini, kepolisian belum bisa menyimpulkan tentang dugaan pelaku dan motif tindakannya merusak nisan di pemakaman itu. Sedangkan, pihak keluarga pemilik makam belum ada yang melapor ke kepolisian setempat.