Kamis 03 Jan 2019 19:10 WIB

Ini Kata PKS yang Disindir Prabowo tak Sumbang Dana Kampanye

PKS tidak ikut menyumbang dana untuk keperluan kampanye Prabowo-Sandi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak (kiri) bersama Ketua Umum Parta Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kedua kanan), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri (kanan) berbincang saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat (27/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak (kiri) bersama Ketua Umum Parta Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kedua kanan), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri (kanan) berbincang saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Alynudin menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi partai pengusung untuk memberikan dana sumbangan untuk kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sebab, tanpa memberikan dana sumbangan pun partai pengusung pasti memberikan kontribusinya secara all out.

"Setiap partai pengusung dan  pendukung tidak ada kewajiban untuk menyetorkan uang untuk pilpres. Karena kampanye pilpres yang dilakukan partai-partai pendukung dilakukan secara bersamaan atau paralel dengan kampanye legislatif," jelas Suhud saat dihubungi Republika, Kamis (3/1).

Kemudian, lanjut Suhud, semua kegiatan kampanye itu dibiayai oleh partai atau caleg partai terkait. Begitu juga saat kampanye partai yang melibatkan massa besar dan mengundang capres-cawapres, semua pembiayaan kegiatan massa itu dilakukan oleh partai atau oleh para caleg partai yang bersangkutan.

Maka dengan demikian, kata Suhud, kontribusi partai dalam hal pendanaan kampanye seperti itu. "Tidak berarti partai pendukung tidak menyumbang kampange capres-cawapres. Namun, polanya memang seperti itu," tutur Suhud.

Hal ini disampaikanya setelah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sempat menyindir sejumlah partai pendukungnya yang belum memberikan dana sumbangan. Bahkan Prabowo membandingkan dengan masyarakat kecil seperti ojek daring yang telah memberinya sumbangan.

"Hei kalian elite partai, kalau kalian tidak nyumbang kelewatan kalian. Ini tukang ojek saja mengirim penghasilannya kepada dana kita," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato saat Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement