Selasa 01 Jan 2019 22:35 WIB

Bantuan Pakaian Layak Melimpah di Pengungsian Tsunami

Pengungsi di Lampung masih membutuhkan obat dan peralatan masak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sepekan lebih pascamusibah gelombang tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, bantuan pakaian layak buat korban dan pengungsi di kabupaten tersebut melimpah hingga Selasa (1/1). Bantuan dari berbagai sumber tersebut, mulai diarahkan menyalurkan bantuan obat-obatan ringan, pakaian/peralatan bayi, pakaian dalam, dan peralatan masak.

Berdasarkan laporan yang diperoleh Republika.co.id, Selasa (1/1), bantuan bahan pokok, sandang dan pangan mulai menumpuk di berbagai gudang penyimpanan induk dan juga di pengungsian. Dari sejumlah bantuan, penerimaan bantuan pakaian layak pakai mendominasi dibandingkan dengan bahan pokok dan kebutuhan lainnya. Bantuan berasal tidak saja dari Lampung tapi juga luar Provinsi Lampung baik pemerintah, swasta, maupun elemen masyarakat.

Baca Juga

“Kalau pakaian layak pakai sudah banyak dan sudah tersalurkan semua ke korban dan di pengungsian. jadi, kami mulai menyalurkan bantuan pakaian layak tersebut ke daerah-daerah lain yang lebih bermanfaat,” kata Ferry, salah seorang relawan di pengungsian Rajabasa, Lampung Selatan.

Menurut dia, antusiasme mayarakat mendapat apresiasi dari petugas dan juga pengungsi dengan banyaknya penyaluran bantuan pakaian layak pakai baik untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Warga yang mengungsi di pengungsian baik di Kecamatan Rajabasa, Kalianda, dan juga lapangan indoor tennis Kaliada, tidak lagi kekurangan pakaian untuk ganti setiap harinya.

Para relawan yang bertugas di lapangan juga menyaranan kepada penyumbang, agar menyalurkan bantuan yang masih sangat dibutuhkan para pengungsi hingga saat ini. “Kalau pakaian dalam, pakaian bayi dan peralatannya, peralatan masak, termasuk obat-obatan memang diperlukan,” ujarnya.

Koordinator Penyaluran Bantuan di Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Thomas Americo menyatakan, bantuan dari berbagai elemen masyarakat telah disalurkan ke berbagai tempat pengungsian. Bantuan bahan pokok untuk konsumsi pengungsi yang ada saat ini, diperkirakan dapat bertahan hingga tiga bulan ke depan.

“Bantuan yang kami terima sudah disalurkan merata ke pengungsi. Kalau dilihat dari jumlahnya, diperkirakan bahan pokok tersebut dapat bertahan hingga tiga bulan ke depan,” kata mantan Camat Kemiling kepada wartawan.

Sedangkan Husna, pengungsi asal Pulau Sebesi mengaku bantuan pakaian layak sudah diterima pengungsi dan tidak terjadi kekurangan. Menurut dia, pengungsi masih membutuhkan obat-obatan, dan peralatan masak. “Kalau ada alat masak, maka bahan pokok mentah dapat kami masak sendiri, tapi ini tidak ada jadi nunggu terus,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement