REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sebanyak enam jenazah korban tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam, hingga kini belum teridentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang. Penyebabnya, kondisi jenazah sudah berubah dan sulit dikenali.
"Kondisi jenazah itu sulit dikenali," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Pandeglang, Sabtu.
Jumlah jenazah korban tsunami di pesisir Pandeglang yang dikirim tim evakuasi ke RSUD Berkah Pandeglang sebanyak 245 orang. Namun, tim DVI Polri telah mengidentifikasi sebanyak 239 jenazah.
Jenazah yang teridentifikasi nama dan alamatnya sudah diambil oleh keluarganya. Saat ini, enam jenazah yang belum teridentifikasi kondisinya sudah berubah dan sulit dikenali.
"Jenazah itu masih berada di RSUD Berkah Pandeglang dan belum diambil keluarganya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, ciri-ciri keenam jenazah itu sulit dilakukan proses identifikasi. Karena itu, bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya agar mendatangi RSUD Berkah Pandeglang.
Apabila jenazah itu tidak ada anggota keluarganya, dipastikan akan dimakamkan secara massal. Keenam jenazah itu terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan serta satu anak perempuan. Adapun, usia jenazah laki-laki sekitar 20 sampai 30 tahun.
"Kami berharap jenazah itu bisa diambil anggota keluarganya," katanya.