Sabtu 29 Dec 2018 21:46 WIB

Enam Jenazah Korban Tsunami di RSUD Berkah Sulit Dikenali

Kondisi enam jenazah di RSUD Berkah, Pandeglang sudah berubah.

Polisi berjaga di samping kontainer pendingin jenazah saat petugas ambulans menurunkan jenazah korban tsunami Selat Sunda di RSUD Berkah, di Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Polisi berjaga di samping kontainer pendingin jenazah saat petugas ambulans menurunkan jenazah korban tsunami Selat Sunda di RSUD Berkah, di Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sebanyak enam jenazah korban tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam, hingga kini belum teridentifikasi di RSUD Berkah Pandeglang. Penyebabnya, kondisi jenazah sudah berubah dan sulit dikenali.

"Kondisi jenazah itu sulit dikenali," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Pandeglang, Sabtu.

Jumlah jenazah korban tsunami di pesisir Pandeglang yang dikirim tim evakuasi ke RSUD Berkah Pandeglang sebanyak 245 orang. Namun, tim DVI Polri telah mengidentifikasi sebanyak 239 jenazah.

Jenazah yang teridentifikasi nama dan alamatnya sudah diambil oleh keluarganya. Saat ini, enam jenazah yang belum teridentifikasi kondisinya sudah berubah dan sulit dikenali.

"Jenazah itu masih berada di RSUD Berkah Pandeglang dan belum diambil keluarganya," katanya menjelaskan.

Menurut dia, ciri-ciri keenam jenazah itu sulit dilakukan proses identifikasi. Karena itu, bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya agar mendatangi RSUD Berkah Pandeglang.

Apabila jenazah itu tidak ada anggota keluarganya, dipastikan akan dimakamkan secara massal. Keenam jenazah itu terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan serta satu anak perempuan. Adapun, usia jenazah laki-laki sekitar 20 sampai 30 tahun.

"Kami berharap jenazah itu bisa diambil anggota keluarganya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement