Jumat 28 Dec 2018 18:00 WIB

Angka Kemiskinan di Lombok Barat Menurun

Angka kemiskinan 2018 mencapai 15,20 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid mengatakan, angka penurunan kemiskinan di Lobar telah melampaui target RPJMD 2014-2019. Walaupun, kata dia, sebenarnya posisi Lombok Barat saat ini masih di bawah rata-rata tingkat provinsi dan nasional.

"Alhamdulillah angka pengurangan kemiskinan di Lombok Barat sudah melewati angka RPJMD 2014-2019," ujar Fauzan di Aula Bupati Lobar, Jumat (28/12).

Dalam RPJMD 2014-2019, kata Fauzan, target penurunan kemiskinan akhir 2019 adalah 16.59 persen.

"Dalam satu tahun kita bisa menurunkan 1,26 persen. Pada 2017 itu 16,46 persen, sekarang (2018) sudah 15,20 persen. Dengan musibah kemarin kita masih bisa menurunkan," kata Fauzan.

Fauzan mengaku untuk menurunkan angka kemiskinan tidak sederhana. Namun dalam menjalankan program pembangunan, Fauzan menekankan tiga kunci yakni sinergitas, integrasi, dan komplementaritas.

Beberapa tahun ini, lanjut dia, Pemkab Lobar telah banyak melakukan intervensi seperti perbaikan rumah kumuh yang setiap tahun akan terus ditingkatkan, diservikasi terhadap usaha masyarakat dan lainnya.

"Mulai 2017 kita serius menggarap gula aren. Tahun 2018 kita buat semacam UPT di Lingsar dan tahun 2019 akan kita buat UPT di Gunungsari," kata Fauzan.

Selain faktor ekonomi, pengembangan produksi gula aren juga akan menyentuh sektor pariwisata. Lokasi usaha produksi gula aren nantinya akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di mana masyarakat dapat melihat langsung proses produksi gula aren. Hal lain yang ingin dicapai Pemkab Lobar melalui usaha gula aren yakni untuk mengatasi penyalahgunaan gula aren menjadi minuman keras.

"Kita juga dorong masyarakat berproduksi dengan memberikan bantuan. Kita harapakan bantuan yang kita berikan hanya bersifat mendukung, memancing agar masyarakat mandiri, bukan diberikan untuk seterusnya. Harapan kami kepada para kepala desa agar BumDes yang digarap juga dapat membantu masyarakat," ucap Fauzan.

Selain masalah kemiskinan, dalam kesempatan itu, Fauzan juga menyampaikan beberapa isu yang sudah dilakukan dan tetap menjadi prioritas pembangunan di Lobar, di antaranya masalah pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Keamanan dan Keteriban Masyarakat (Kamtibmas).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement