Jumat 28 Dec 2018 16:41 WIB

Potensi Erupsi Anak Krakatau tak akan Sebesar Peristiwa 1883

Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada Level III Siaga.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Warga beraktivitas dengan latar belakang awan panas semburan Gunung Anak Krakatau terlihat dari kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warga beraktivitas dengan latar belakang awan panas semburan Gunung Anak Krakatau terlihat dari kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menegaskan, potensi erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak akan sebesar 'ibunya', yaitu Gunung Krakatau, yang meletus pada 1883. Sutopo menjelaskan, hal itu disebabkan karena adanya perbedaan ukuran diameter gunung yang menyimpan magma pada kedua gunung api tersebut.

"Potensi erupsi dari GAK sebesar ibunya tahun 1883 sangat kecil, karena diameter dari GAK hanya 2 km, sedangkan Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883 enam kali lipat, diameternya 12 km," jelasnya kepada wartawan di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/12).

Jadi, lanjutnya, tempat atau dapur magma yang tersimpan di dalam perut GAK juga kecil. Sehingga, kemungkinan terjadi erupsi GAK tidak akan menyebabkan bencana besar dan tsunami besar seperti tahun 1883. Karena ukuran GAK lebih kecil dibandingkan Gunung Krakatau.

"Dia (GAK) tidak akan meletus besar karena energinya yang terkumpul hanya segitu saja, tidak akan menyamai seperti tahun 1883," imbuhnya.

Ia memperkirakan, kemungkinan radius erupsi GAK sekitar 7 km. Namun, hal tersebut juga akan dipengaruhi oleh arah dan kekuatan angin yang ada.

Sutopo pun menghimbau, agar masyarakat tidak perlu membayangkan daya letusan GAK akan sebesar ibunya. "Ini anaknya, masih kecil. Energi yang akan dilontarkan, energi yang ada di dalam perut gunung tadi juga tidak besar," jelasnya.

Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap setinggi 2.500 meter pada Jumat (28/12) pagi. Awan panas juga masih terlihat petugas pos pantau di lapangan.

Petugas Pos Pantau Anak Gunung Krakatau, Deny Mardiono mengatakan, tubuh gunung dapat terlihat jelas dari pos. Dari pantauan petugas, kisaran asap Anak Gunung Krakatau berada di angka 2000-2500 meter.

"Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 2.000-2.500 meter di atas puncak kawah," katanya kepada wartawan, Jumat siang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement