REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menurunkan tim Pusat Studi Bencana ke Banten untuk mendata area pertanian yang terdampak tsunami Selat Sunda. Di lokasi bencana, tim mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi lahan pertanian, tambak, dan perkebunan yang terdampak bencana.
"Selain pertanian, pendataan yang dilakukan di antaranya, nelayan, dan lahan tambak yang terdampak, lokasi perkebunan, kawasan wisata serta lokasi usaha, ekonomi masyarakat sepanjang pesisir Selat Sunda," kata Kepala Pusat Studi Bencana IPB Dr Yonvitner, Jumat (28/12)
Tim Pusat Studi Bencana IPB, yang menuju lokasi bencana sehari setelah tsunami, setelah membantu menyalurkan bantuan untuk korban bencana bergerak menuju Panimbangan dan Kecamatan Sumur. Tim melihat kondisi di lapangan, terutama di Panimbangan dan Kecamatan Sumur.
"Karena biasanya pemulihan ekonomi rakyat seperti nelayan dan petani serta pembudidaya ikan sangat vital, termasuk wisata," katanya.
Tim juga mendata jumlah dan tingkat kerusakan perahu nelayan yang terdampak tsunami. Jika rusak berat, biasanya direkomendasikan untuk direkonstruksi dan dikoordinasikan dengan KKP Provinsi Banten.