Kamis 27 Dec 2018 22:15 WIB

Kemensos Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Bansos Tsunami

Anggaran senilai Rp 2 miliar digunakan untuk logistik, peralatan dapur dan santunan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak-anak pengungsi korban bencana Tsunami mendengarkan hiburan dan permainan dari petugas Kementerian Sosial di Posko Pengungsi Labuan ,Banten, Senin (24/12).
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak pengungsi korban bencana Tsunami mendengarkan hiburan dan permainan dari petugas Kementerian Sosial di Posko Pengungsi Labuan ,Banten, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menggelontorkan anggaran hingga lebih dari Rp 2 miliar untuk bantuan sosial (bansos) tanggap darurat tsunami di Selat Sunda yaitu di Banten dan Lampung hingga per Kamis (27/12).

Anggaran itu untuk bantuan logistik, peralatan dapur keluarga hingga santunan untuk ahli waris korban meninggal. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengaku, bantuan logistik yang telah diberikan Kemensos hingga per Kamis (27/12) yaitu makanan siap saji 2.800 paket, lauk pauk 1.700 paket, makanan anak 1.150 paket, mi instan 34.400 bungkus, tenda serbaguna 22 unit, tenda gulung 310 lembar, velbed 300 unit, kasur 100 unit.

Kemudian family kit 200 paket, kid ware 100 paket, food ware 100 paket, dapur keluarga 100 paket, selimut 1.200 lembar, sandang 100 paket, warepack dan peralatan 129 paket, dan perlengkapan taruna siaga bencana (tagana) 87 paket. Sementara itu pemenuhan kebutuhan makanan dilakukan mengeluarkan cadangan beras pemerintah 100 ton oleh Kabupaten Pandeglang, makanan siap saji dan lauk pauk sebanyak 4.500 paket, mi instan 34.400 bungkus, dapur umum lapangan sebanyak tujuh titik di provinsi Banten dan lima titik di Lampung dengan masing-masing produksi 4 ribu nasi bungkus per hari.

Sehingga total 12 titik dapur umum yang memproduksi 48 ribu bungkus per hari dan ada dapur mandiri yang dikelola masyarakat. Selain itu, dia melanjutkan, ada pemberian peralatan dapur keluarga sebanyak 500 paket dan bahan mentah berupa lauk pauk yang didistribusikan Tagana untuk dapur umum mandiri masyarakat.

"Total bantuan sosial tanggap darurat di Banten dan Lampung dari Kemensos sebesar Rp 2.082.842.650 hingga per Kamis (27/12). Rinciannya bantuan logistik Rp 1.938.285.850 kemudian bantuan santunan untuk ahli waris masing-masing Rp 15 juta dikali sembilan orang yaitu Rp 135.000.000, dan peralatan dapur keluarga Rp 9.556.800," katanya saat dihubungi Republika, Kamis.

Disinggung mengenai jika ada wilayah yang belum mendapat bantuan, Harry menyebut masyarakat bisa melaporkannya ke Kasubdit Bansos Kemensos Iyan di nomor 081931458272.

Sementara itu, Menteri Sosial (mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, Kemensos memilik tugas selama masa tanggap darurat harus memastikan memenuhi segala macam kebutuhan dasar dan pokok masyarakat terdampak mulai dari makanannya, selimut, termasuk shelter, tenda, pakaian dalam wanita, selimut, sarung. 

"Selama fase tanggap darurat, kebutuhan apapun yang diperlukan oleh kabupaten-kabupaten itu dan kabupaten yang terdampak pasti dipenuhi pemerintah. Itu sudah tugasnya," ujarnya.

Setelah mengunjungi langsung daerah terdampak tsunami selama tiga hari, ia mengklaim bantuan sudah bisa diakses per kemarin.

"Jadi kalau ada informasi ada daerah-daerah yang belum disentuh saya kira itu informasi yang harus kita cermati apa benar info tersebut. Berdasarkan pemantauan tiga hari di lapangan, yang saya tahu di semua titik-titik itu sudah bisa terakses (bantuan)," ujarnya. 

Sebelumnya Pada Sabtu (22/12) malam lalu terjadi tsunami yang disebabkan longsoran akibat tremor terus menerus Gunung Anak Krakatau. BNPB merilis sampai dengan H+4 yaitu 26 Desember 2018 tercatat total korban meninggal dunia sebanyak 430 jiwa, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.  N Rr Laeny Sulistyawati

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement