REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan belum mengumumkan nasib kebijakan ganjil-genap di beberapa ruas di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, tim yang tengah merapatkan kebijakan ganjil-genap masih belum selesai mendiskusikannya.
“Sedianya rapatnya tadi pagi (Kamis pagi), tapi tim belum selesai datanya," jelas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/12).
Dia mengatakan, hal yang terpenting kebijakan ganjil-genap bukan sekadar diteruskan atau tidak, melainkan masyarakat dan Pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta mengetahui implikasi kebijakan yang diterapkan. Apalagi tujuan kebijakan ganjil-genap adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan di DKI Jakarta, bukan di seluruh Jakarta.
Seraya menunggu finalisasi kebijakan ganjil-genap, Anies mengaku masih terus berupaya untuk melakukan penambahan kendaraan umum massal di DKI Jakarta. Dia menjadikan hal itu sebagai prioritas utama bagi pemprov DKI Jakarta semetara kebijakan ganjil-genap hanyalah kebijakan temporer atau sementara.
"Yang paling dibutuhkan di DKI Jakarta adalah lebih banyak kendaraan umum yang nyaman dan menjangkau semua tempat sehingga orang tidak harus menggunakan kendaraan pribadi. Itu yang mau kita dorong,” ucap Anies.
Sementara, Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Sigit Widjatmoko juga mengkonfirmasi belum selesainya diskusi pembahasan mengenai kelanjutan ganjil-genap. “Belum,” kata Sigit melalui pesan teks kepada wartawan, Kamis (27/12).