Kamis 27 Dec 2018 13:47 WIB

Sandi Sindir Infrastruktur Desa, Ini 'Balasan' Kiai Ma'ruf

Kiai Ma'ruf mengatakan butuh waktu untuk membangun seluruh desa di Indonesia.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Kiai Ma'ruf Amin beserta istrinya kunjungi posko pengungsian, Tenjolahang Timur, Tenjolahang, Pandeglang, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Ijal Rosikhul Ilmi
Kiai Ma'ruf Amin beserta istrinya kunjungi posko pengungsian, Tenjolahang Timur, Tenjolahang, Pandeglang, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi sindiran Sandiaga Uno terkait pembangunan pemerintah yang tidak sampai ke desa. Ma'ruf mengatakan, pembangunan desa bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melainkan pemerintah kota/kabupaten setempat.

"Saya kira yang dibangun itu kan infrastruktur yang pusat-pusat, artinya jalan-jalan utama. Kan tidak mungkin dalam waktu yang seperti ini sampai ke desa dan itu memang tugas-tugas pemerintah daerah," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis (27/12).

Menurut Ma'ruf, pembangunan hingga ke pelosok desa juga tidak akan berjalan tanpa adanya akses utama ke kawasan yang akan dikembangkan. Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, sulit bagi pemerintah untuk mengangkut hasil-hasil produksinya ke berbagai daerah satelit tersebut.

Ma'ruf melanjutkan, akses utama yang telah dibangun pemerintah membuat distribusi barang lebih cepat. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menambahkan, hal ini membuat pengembangan jalur-jalur tranportasi utama menjadi hal penting untuk terus dilakukan pemerintah.

Lebih jauh, mantan Rais Aam PBNU ini melanjutkan, mustahil bagi pemerintah untuk membangun akses hingga ke desa-desa terdalam dalam waktu empat tahun. Menurutnya, secara logika pembangunan yang menyeluruh membutuhkan waktu lebih dari empat tahun.

"Memang kaya semudah membalik tangan, simsalabim? Jadi perlu waktu, begitu juga dengan pembagian-pembagian biaya dan tugas karena kalau semua diurus pusat, nah terus pemerintah suruh apa? Provinsi suruh apa? Kabupaten suruh apa?" katanya.

Sandiaga Uno sebelumnya menyindir pembangunan pemerintah yang tidak mencapai pelosok desa melalui akun instagram pribadinya. Saat itu, pendamping calon wakil presiden Prabowo Subianto ini tengah melakuka safari politik ke Tosora, Sulawesi Selatan.

Sandi menulis jika pembangunan dengan biaya besar hingga menggunakan utang luar negeri ternyata masih belum terasan dampaknya di perdesaan. Saat itu, Sandi yang menaiki mobil tengah menyeberangi sebuah jembatan darurat yang terbuat dari kayu. "Ini saya berasa di film Indiana Jones," tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement