Kamis 27 Dec 2018 08:33 WIB

Cuaca Hingga Alat Berat Jadi Kendala Evakuasi Korban Tsunami

Tim masih memerlukan sejumlah alat berat untuk evakuasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah petugas mengevakuasi warga yang sakit di Dermaga 5 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (26/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas mengevakuasi warga yang sakit di Dermaga 5 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan proses pencarian dan evakuasi korban tsunami Selat Sunda masih terus dilakukan. Hanya saja, proses pencarian terkendala lantaran kurangnya alat berat dan cuaca yang ekstrem.

“Evakuasi korban di laut terhambat karena cuaca ekstrem, karena ombak tinggi,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/12).

Karena cuaca ekstrem kata dia, ada juga beberapa daerah yang kemarin sempat diterjang banjir sehingga memperlambat proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Kemudian, banyaknya ruas jalan yang rusak juga mengganggu tim gabungan dalam melakukan evakuasi. 

“Jalanan tertimbun sisa bangunan dan kayu-kayu yang terbawa arus air tsunami,” terang Sutopo. 

Baca juga, Rumah Zakat Kirim 50 Relawan Bantu Evakuasi Korban Tsunami

Sehingga, lanjutnya, masih dibutuhkan banyak alat berat untuk proses evakuasi. Selain untuk membuka jalan, alat barat juga dibutuhkan untuk mempercepat proses penyelamatan dan pencarian korban-korban yang mungkin masih tertimbun reruntuhan.

“Luasnya wilayah yang terkena dampak tsunami menyebabkan kesulitan dalam penanganan secara bersamaan serta jalan berlumpur pasca tsunami dan cuaca hujan,” terangnya.

Pencarian H+4 pasca terjangan tsunami, korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 430 orang.  Sedangkan yang hilang sebanyak 159 orang, yang luka-luka 1.495 orang, dan 21.991 orang mengungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement