Rabu 26 Dec 2018 21:58 WIB

BNPB: Abu Vulkanik dari Anak Gunung Krakatau Mulai Turun

Warga di Banten dan sekitarnya diimbau menggunakan masker

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, abu vulkanik dari Anak Gunung Krakatau mulai turun di sekitar Banten, bahkan berhembus hingga wilayah Cilegon. BNPB mengimbau agar masyarakat menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah.

"Jika berada di luar rumah sebaiknya memakai masker agar tidak mengganggu pernapasan dan pakai kacamata agar tidak masuk ke mata," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/12).

Sutopo menurutkan, arah angin pada Rabu malam ini banyak berhembus ke arah barat daya. Namun demikian pada ketinggian tertentu angin, ada juga yang terseret je arah timur.

Sehingga lanjut dia, membawa material erupsi hujung anak Krakatau hingga ke pemukiman-pemukiman warga. Seperti di Cilegon dan serang yang telah mengkonfirmasi bahwa adanya hujan pasir akibat erupsi anak Krakatau tersebut.

"Di Cilegon dan sebagian Serang terjadi hujan abu dan pasir tipis. Abu terlihat di permukaan mobil yang diparkir dan permukaan tanah," ujarnya.

Sutopo berharap agar masyarakat tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Karena khawatir menghirup materil abu vulkanik tersebut.  "Untuk itu dihimbau mengurangi aktivitas di luar rumah," ucapnya.

Diketahui status Gunung Anak Krakatau masih berada di level dua atau berstatus waspada. Sesuai rekomendasi PVMBG Daerah berbahaya adalah di dalam radius 2km di puncak kawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement