Rabu 26 Dec 2018 19:06 WIB

Longsor tak Sampai Menggerus Jalan Tol Salatiga

Lereng tergerus karena saluran gendong di dekat guardrail belum berfungsi sempurna

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja melakikan perbaikan di lokasi tergerusnya lereng dan rounding bahu jalan tol di KM  489 ruas Salatiga- Kartasura (arah Solo) di wilayah Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Foto: dok. PT JSN)
Sejumlah pekerja melakikan perbaikan di lokasi tergerusnya lereng dan rounding bahu jalan tol di KM 489 ruas Salatiga- Kartasura (arah Solo) di wilayah Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebagian lereng bahu jalan atau tanggul ruas Tol Salatiga-Kartasura mengalami longsor meski baru diresmikan, Kamis (20/12) lalu. Mesi begitu, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) membantah ada badan jalan yang longsor di KM 489 (arah Solo) ruas tol Salatiga-Kartasura, tepatnya di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Penanggungjawab pekerjaan konstruksi jalan tol Semarang-Solo, segmen Salatiga- Kartasura ini mengakui memang ada lereng bahu jalan yang tergerus air akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Peristiwa ini juga disebabkan oleh belum sempurnanya saluran gendong yang ada di sisi badan jalan tol tersebut untuk menampung, terutama air hujan.

“Namun kami tegaskan, tidak sampai menggerus badan jalan tol yang baru diresmikan dan digunakan tersebut,” ungkap Direktur Utama PT JSN, David Wijayatno yang dikonfirmasi, Rabu (26/12).

David menjelaskan, tergerusnya lereng bahu jalan oleh air hujan terjadi dua hari yang lalu, atau Senin (24/12) kemarin. Lereng ini tergerus karena saluran gendong yang berada di dekat guardrail belum berfungsi sempurna.

Karena saat pengerjaan saluran gendong ini dilakukan penyempurnaan ruas jalan tol ini sudah harus dibuka untuk masyarakat yang akan melalui jalan tol Trans Jawa, maka pekerjaan harus dihentikan dengan pertimbangan traffic yang cukup tinggi.

Sehingga saluran gendong ini belum berfungsi optimal saat curah hujan cukup tinggi. Saluran gendong ini sedianya untuk menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke lereng bahu jalan.

photo
Tol Salatiga-Kartasura sempat mengalami longsor di kilometer 491 Polisi telah mengkonfirmasi, bahwa petugas telah melakukan perbaikan pada ruas tol yang mengalami longsor tersebut.

Lereng ini sebenarnya juga sudah ditanami rumput sebagai penguat saat debit air hujan tinggi. Namun karena rumput tersebut relatif masih baru ditanam, juga belum kuat untuk menahan tanah.

“Jadi ini bukan ambrol atau ambles, karena badan jalan masih utuh dan yang tergerus roundingnya atau ujung perkerasan dan beberapa tiang guardrail tampak seperti menggantung,” katanya.

photo
Tol Salatiga-Kartasura sempat mengalami longsor di kilometer 491 Polisi telah mengkonfirmasi, bahwa petugas telah melakukan perbaikan pada ruas tol yang mengalami longsor tersebut.

David juga mengatakan, lereng yang tergerus panjangnya sekitar 20 meter dengan ketinggian lereng yang bervariasi, mulai dari 2,5 meter hingga 3 meter. Kendati begitu, hal ini tidak sampai mengganggu kelancaran lalu lintas di dalam ruas tol ini.

PT JSN juga telah memasang rambu dan menutup batas area lereng yang tergerus tersebut dengan rambu cone. Bahkan saat ini kerusakan lereng tersebut juga telah ditangani, termasuk perbaikan kembali saluran gendong yang ikut rusak.

“Lalu lintas pengguna ruas jalan tol Salatiga- Kartasura, khususnya untuk arah ke Solo sejak dibuka sampai hari ini tetap lancar dan tidak terhambat oleh tergerusnya lereng bahu jalan ini,” tegas David.

Seperti diketahui, Jalan Tol Trans Jawa, segmen Salatiga- Kartasura sepanjang 33 kilometer ini menjadi salah satu segmen yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Kamis (20/12) di kawasan Jembatan Kalikuto, di perbatasan Kabupaten Kendal dengan kabupaten Batang.

Selanjutnya, pada Jumat (21/12) terhitung mulai pukul 06.00 WIB ruas Salatiga- karatsura atau sebaliknya mulai dibuka untuk umum bagi lalu lintas mudik maupun libur Natal dan Tahun (Nataru) kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement