REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DI Yogyakarta memang salah satu pilihan masyarakat Indonesia untuk menghabiskan liburan akhir tahun. Pantai menjadi wisata di DIY yang sudah dipadati pengunjung baik lokal, domestik, maupun mancanegara.
Untuk DIY, pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul memang masih terfavorit. Sejak pertengahan pekan ketiga Desember 2018, wisatawan sudah memenuhi pantai-pantai yang ada.
Sejumlah pantai populer masih yang paling sukses menarik banyak wisatawan. Seperti Parangtritis, Depok, dan Pandansari di Kabupaten Bantul, serta Baron, Dini, dan Indrayanti di Kabupaten Gunungkidul.
Penurunan wisatawan memang sempat terjadi pada akhir pekan kedua Desember. Hal ini banyak dikarenakan peristiwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda, sehingga membuat wisatawan takut mengunjungi pantai.
Walau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampaknya tidak sampai ke pantai-pantai di bagian selatan DIY, masih ada kekhawatiran. Terlebih, gelombang cukup tinggi terjadi.
Peringatan gelombang tinggi masih terus dikeluarkan. Kondisi itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya gelombang tinggi.
Namun, memasuki pertengahan pekan ketiga, wisatawan mulai memadai pantai-pantai yang ada di DIY. Baik yang ada di Kabupaten Bantul maupun Kabupaten Gunungkidul semua dipadati pengunjung.
Hal itu bisa dilihat dari bus-bus besar yang memenuhi hampir mayoritas lokasi parkir pantai-pantai. Sebagian besar pelat nomor bus-bus itu berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Salah seorang pengunjung di Pantai Krakal, Rizal Aziz (26 tahun) mengatakan, pantai memang masih menjadi pilihan utama menghabiskan musim liburan. Terlebih, libur kali ini terjadi cukup panjang.
Mulai libur sekolah, libur Natal dan tentunya libur pergantian tahun. Walau sedikit takut terhadap potensi gelombang tinggi, Rizal merasa pantai akan tetap menjadi tempat favorit berlibur.
"Tetap orang kalau liburan ke Yogya tuh pasti ke pantai-pantainya juga," kata Rizal, kepada Republika.co.id, Ahad (23/12).
Senada, salah satu pengunjung di Pantai Baron, Dery Suprek menuturkan, pantai juga bisa memberikan wisata lain yaitu kuliner. Utamanya, panganan-panganan laut seperti ikan, udang dan cumi-cumi.
Untuk itu, walau tahu pantai-pantai pasti akan dipenuhi pengunjung pada musim liburan, Dery mengaku tetap ingin berkunjung. Ia memperkirakan, pengungjung pantai-panta akan jauh lebih padat pada akhir tahun.
"Ini masih belum penuh ini, akhir tahun nanti lebih parah," ujar Dery.
Keuntungan wisata-wisata pantai memang lantaran bisa dinikmati seluruh usia. Karenanya, sebagian besar pengunjung banyak menyertakan anak-anaknya, termasuk rombongan-rombongan sekolah.
Kehadiran pantai-pantai memang memberikan pilihan wisata lebih banyak kepada wisatawan yang mengunjungi DIY. Artinya, mereka tidak cuma bisa menikmati wisata-wisata yang ada di tengah kota.
Selain Malioboro, Tugu, dan Alun Alun yang jadi ikon Kota Yogyakarta, wisatawan DIY banyak mengunjungi wisata-wisata bertema alam yang ada di Kabupaten Sleman seperti yang ada di kaki-kaki Gunung Merapi.
Candi Prambanan di Kabupaten Sleman dan Candi Borobudur, walau ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tetap jadi paket berlibur sebagian besar pengunjung. Maka itu, pantai-pantai, semakin memperkaya pilihan wisata yang bisa dinikmati pengunjung DIY.