Rabu 26 Dec 2018 17:45 WIB

Januari, TKN Lebih Agresif Kampanyekan Program

Debat capres-cawapres dimanfaatkan untuk sarana sosialisasi program.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
 Arya Sinulingga (kiri)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Arya Sinulingga (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengaku siap beradu program di sisa masa kampanye pemilu presiden (pilpres) 2019 nanti. TKN berencana akan bergerak lebih agresif lagi guna menyosialisasikan program-program yang diusung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Juru Bicara TKN KIK Arya Sinulingga mengumpamakan kampanye yang dilakukan tim sukses pasangan calon nomor urut 01 dengan pertandingan tinju. Arya mengatakan, beberapa bulan terakhir kampanye yang dilakukan masih sebatas mengeluarkan jab mengingat panjangnya masa kamapanye pilpres dan pileg.

"Nanti kalau sudah mengetahui lawan, Januari baru hook keluar, killing punch juga akan keluar dan akan lebih agresif dengan program-program yang akan dibawa," kata Arya Sinulingga dalam konferensi pers di posko Cemara, Rabu (26/12).

Arya berharap, hal serupa juga dilakukan oleh semua peserta pemilu. Ketua DPP Perindo itu meminta semua peserta untuk berhenti menyebarkan berita bohong, fitnah, ujaran kebencian hingga mennyinyir. Dia berpendapat, jika masih ada peserta yang melontarkan hal tersebut maka mereka tidak siap berkampanye dengan adu program.

Sebelumnya, TKN mengaku juga akan memanfaatkan debat calon presiden dan wakil presiden untuk menyosialisasikan program mereka. KPU diketahui juga telah menentukan wakut perhelatan debat dimana debat pertama akan dilaksanakan pada 17 Januari 2019 nanti.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua TKN KIK Arsul Sani mengungkapkan, tim pemenangan pasangan nomor urut 01 telah mempersiapkan diri untuk menghadapi debat tersebut. Sayangnya, Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku masih belum bisa menjabarkan persiapan debat tersebut.

"Tentu kami juga memperisapkan diri dengan sebaik-baiknya tapi persiapannya apa belum bisa disampaikan karena tidak tertutup kemungkinan dalam dua pekan ke depan terjadi perkembangan yang harus disesuaikan," kata Arsul Sani.

Sementara, debat pertama akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada 17 Januari nanti. Debat tersebut mengambil tema terkait isu Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) Keamanan dan Korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement