Selasa 25 Dec 2018 17:56 WIB

Warga Pandeglang Sempat Panik Isu Air Naik Lagi

Ombak tinggi kali ini dihasilkan oleh angin yang kencang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Endro Yuwanto
Warga menyaksikan dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Carita, Banten, Senin (24/12).
Foto: Republika/Prayogi
Warga menyaksikan dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Carita, Banten, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Ratusan warga dari arah Pantai Carita, Anyer, berhamburan menuju tempat tinggi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Kantor Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Selasa (25/12) pukul 16.30 WIB, warga memilih menuju ke arah ketinggian.

Kendaraan umumnya menuju arah tempat yang lebih tinggi. Saat Republika.co.id melintas hendak ke arah Carita, petugas Satpol PP di depan Kantor Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, menyuruh untuk memutar balik. "Puter balik mendingan, Mas. Tadi sirine bunyi," kata dia mengingatkan.

Lalu lintas pun terhambat akibat banyaknya warga yang menuju arah perbukitan. Sementara, beberapa warga lainnya masih melihat situasi.

Namun, berdasarkan pantauan Republika.co.id di Jembatan Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, kondisi air terlihat normal. Adanya ombak dihasilkan oleh angin yang kencang. Beberapa warga juga menyaksikan kondisi itu dari atas jembatan.

Berdasarkan perkiraan BMKG, pada periode 25-28 Desember ada potensi terjadinya gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Perairan Selat Sunda bagian selatan diperkirakan akan terjadi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter pada periode itu.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana mengatakan, tidak ada bunyi sirine tsunami. Meski begitu ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Tadi sudah dinetralisasi oleh Dandim," kata dia menanggapi isu naiknya tinggi muka air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement