REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menambah lagi 10 unit armada Suroboyo Bus untuk melengkapi angkutan umum di Kota Pahlawan. Sepuluh unit bus itu pun saat ini sudah tiba di Kota Surabaya.
Dengan bertambahnya 10 unit armada Suroboyo Bus ini, Pemkot Surabaya sudah memiliki 20 bus angkutan umum. Yakni, 18 Suroboyo Bus dan dua unit lagi adalah double decker atau bus bertingkat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan, 10 unit armada Suroboyo bus yang baru datang itu sementara ini diletakkan di Terminal Tambak Oso Wilangun (TOW). Operasional bus menunggu pelat nomor permanen dan pelatihan kru Suroboyo Bus, baik sopir maupun kondektur dan helper-nya.
“Jadi, dengan banyaknya minat dari masyarakat untuk menggunakan Suroboyo Bus, baik rute utara-selatan maupun barat-timur, maka tahun ini Pemkot Surabaya menambah lagi 10 unit dan sekarang sudah datang,” kata Irvan di Surabaya, Selasa (25/12).
Menurut Irvan, 10 unit armada yang baru datang ini memiliki beberapa perbedaan dibanding dengan delapan unit yang sudah ada sebelumnya. Sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, desain kacanya lebih rendah sehingga para penumpang yang berada di dalam bus bisa terlihat jelas.
Hal ini untuk mencegah kejahatan dan pelecehan seksual. “Selain itu, modifikasi bentuk, dari sisi eksterior, ada perbaikan di sisi belakang bus, sehingga lebih bagus,” ujarnya.
Sedangkan kapasitas dan tipenya, masih sama seperti armada Suroboyo Bus yang sudah ada sebelumnya, yaitu dapat memuat 67 penumpang, termasuk yang berdiri, orang difabel, dan perempuan. Bus ini juga dilengkapi GPS dan CCTV, sehingga dirasanya sangat aman dan nyaman. “Pembayarannya pun masih tetap dengan botol plastik,” katanya.
Irvan menjelaskan, dengan bertambahnya 10 unit armada Suroboyo Bus ini, maka diharapkan para penumpang yang menunggu kedatangan Suroboyo Bus tidak lama-lama berada di halte. Selama ini, para penumpang itu menunggu sekitar 30 menit sampai 1 jam.
“Nah, kami harapkan nanti kalau ini sudah jalan semuanya, para penumpang hanya menunggu sekitar 10-20 menit, baik rute timur-barat dan utara-selatan,” katanya.
Ia juga menjelaskan, pembagian rute 10 unit bus yang baru ini akan disesuaikan dengan demand atau permintaan. Meskipun yang lebih diprioritaskan adalah rute barat-timur, tapi rute utara-selatan juga perlu ada tambahan, karena permintaannya sangat tinggi.
“Nanti ketika jam-jam sibuk, kita akan buat lebih pendek juga waktu pemberangkatannya, tapi ketika sudah siang, mungkin sudah mulai diperpanjang lagi,” katanya.
Selain menambah armada Suroboyo Bus, Dishub Surabaya juga akan menambah delapan halte bus pada tahun 2019 mendatang. Delapan halte itu rencananya akan dibangun di depan UIN, Royal, depan Joyoboyo, Mayjen Sungkono depan KPU, Mayjen Sungkono sebelah SPBU, HR Muhammad sekitar Masjid At-taqwa, Dharmawangsa sekitar rumah sakit Dr Soetomo, Kertajaya Indah sebelah bundaran ITS.
Irvan menambahkan, penambahan 10 unit baru armada Suroboyo Bus ini bukan hanya persoalan transportasi semata. Namun, lebih dari itu untuk lingkungan, karena nanti diharapkan masyarakat yang biasanya memakai mobil pribadi, bisa beralih ke angkutan umum ini. Ketika angkutan umum ini bisa menjadi alternatif, maka jalan tidak akan macet.
Bahkan, ia juga berharap para pelajar yang masih belum memiliki SIM dan belum cukup umur untuk membawa kendaraan sendiri, maka diharapkan menggunakan angkutan umum ini, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan.
Pada kesempatan itu, Irvan juga menjelaskan, Dishub Surabaya terus mengembangkan aplikasi GoBis, sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi dan memantau posisi Suroboyo Bus. Bahkan, Irvan mengaku aplikasi ini rencananya akan digabungkan dengan aplikasi Go Parkir dan beberapa aplikasi lainnya.
“Untuk menunjang Smart City, kami memang berencana untuk menggabungkan dan saat ini terus kami kembangkan,” ujarnya.