Selasa 25 Dec 2018 12:26 WIB

Tim Pencarian Fokus di Sumur dan Panimbang

Korban meninggal tsunami Selat Sunda paling banyak ditemukan di Panimbang.

Sejumlah warga yang terkena dampak bencana Tsunami berada dipengungsian masjid Jami Al-Rodo, Panimbang, Banten, Ahad (23/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga yang terkena dampak bencana Tsunami berada dipengungsian masjid Jami Al-Rodo, Panimbang, Banten, Ahad (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, Banten dan Lampung Selatan mencapai 397 orang. Pencarian korban kini difokuskan ke daerah Sumur dan Panimbang.

"Saya kira korban meninggal dunia terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 356 orang menjadi 397 orang," kata Fahrizal, seorang petugas data Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Selasa (25/12).

Baca Juga

Tim evakuasi gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Tagana serta relawan juga berbagai elemen masyarakat tengah memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur dan Panimbang.

Kemungkinan di wilayah itu belum ditemukan juga hilang diterjang gelombang tsunami.

"Kami berharap tim evakuasi dapat menemukan jenazah itu," ujarnya.

Menurut dia, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 397 orang dari Provinsi Banten 291 orang dan Provinsi Lampung 106. Sementara luka-luka sebanyak 1.030 orang dari Banten 757 orang dan Lampung 273 orang serta hilang 90 orang.

Namun, korban yang meninggal dunia di Banten terbesar di Panimbang 157 orang, Carita 102 orang, Tanjung Lesung 118 orang dan Labuan 80 orang. "Kami yakin jumlah korban akibat tsunami bertambah, karena masih banyak yang hilang juga belum ditemukan," lanjutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement