REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Indonesia terpilih menjadi tamu kehormatan atau dalam Festival Budaya Janadriyah yang berlangsung di Desa Janadriyah, Riyadh, Ibukota Arab Saudi.
Dalam festival tahunan ‘The 33 Cultural and Heritage Festival’ yang berlangsung selama tiga minggu, Indonesia menampilkan karya budaya terbaik dalam seni pertunjukan budaya tradisional maupun film Indonesia di panggung kesenian festival bergengsi tingkat nasional tersebut.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan sebagai tamu kehormatan, Indonesia menampilkan karya terbaik pada Festival Janadriyah yang berlangsung selama 21 hari yakni 20 Desember 2018 sampai 9 Januari 2019.
Indonesia menampilkan berbagai pertunjukan budaya tradisional dan film Indonesia di panggung kesenian festival. " Sementara di Paviliun Indonesia, pengunjung dapat menikmati kekayaan budaya Indonesia dari berbagai provinsi serta dokumentasi hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi," katanya, Selasa ( 25/12).
Ia menambahkan Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Garda Nasional Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Abdulaziz Bin Ayyaf Al Muqrin mengatakan pujian atas kerja keras Pemerintah Indonesia, khususnya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh dan berbagai lembaga terkait di Indonesia, yang telah mempersiapkan pertunjukan dengan baik. “Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Indonesia sebagai tamu kehormatan yang telah bekerja sama dengan baik dalam menyukseskan acara ini," ucapnya.
Paviliun Indonesia dalam Festival Janadriyah mengangkat tema 'Unity in Diversity for Strengthening Moderation and Global Peace' (Persatuan Dalam Keragaman Untuk Menguatkan Moderasi dan Perdamaian Global) untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia yang sangat majemuk dengan lebih dari 16.000 pulau, berpenduduk lebih dari 260 juta jiwa, dan menjadi rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnik yang berbeda budaya dan ratusan bahasa daerah.
Masyarakat Indonesia juga terdiri atas beragam pemeluk agama berbeda, namun bersatu dan damai dengan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
Sementara itu, untuk mensukseskan keikutsertaan Indonesia di festival budaya Janadriyah, Kementrian Pariwisata Indonesia ( Kemenpar) turut mendukung kegiatan dengan menggelar pameran dan menampilkan tim kesenian untuk lebih memperkenalkan pariwisata Indonesia. Untuk kegiatan pameran, Paviliun Kemenpar dijadikan sebagai pusat informasi mengenalkan berbagai destinasi wisata Indonesia yang cocok untuk pasar Arab Saudi.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata, Sigit Witjaksono menjelaskan, keikutsertaan ini merupakan komitmen Kemenpar terhadap upaya peningkatan kunjungan wisman terutama dari Arab Saudi ke Indonesia. “Saudi Arabia menjadi salah satu fokus pasar, keikutsertaan pada festival terbesar di Arab Saudi ini menjadi kesempatan yang amat baik untuk mengenalkan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Arab Saudi," ujarnya.
Dalam pameran tersebut Sigit menggandeng beberapa agen travel yang memiliki partner lokal bergabung di pavilion Kemenpar untuk menawarkan paket-paket menarik ke destinasi wisata di Indonesia.
Selain menawarkan paket wisata, pavilion Kemenpar juga akan menyuguhkan video destinasi Indonesia melalui alat virtual reality, workshop interaktif, dan juga sajian minuman khas Indonesia.
“Selama pameran berlangsung booth Kemenpar menyuguhkan berbagai minuman khas mulai dari kopi Indonesia, jamu, dan mixologist yang dapat dicicipi oleh pengunjung. Untuk workshop interaktif, pengunjung akan diajak untuk belajar membatik dan melukis di atas keramik. Selain itu pengunjung perempuan juga dapat dilukis bagian tangan dengan henna ,” ucapnya.
Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan salah satu pasar andalan bagi pariwisata Indonesia. Wisman Arab Saudi memiliki pengeluaran yang tinggi rata-rata US$ 2.226 per kunjungan atau dua kali lipat dibandingkan dengan kunjungan Eropa ataupun Amerika.
Selain itu juga menjadi kontributor terbesar mencapai 80 persen dari total kunjungan asal Timur Tengah. Tahun lalu jumlah wisatawan Arab Saudi yang melalang buana (outbound) mencapai 41,2 juta orang, sedangkan yang berlibur ke Indonesia sebanyak 166.111 orang.