Senin 24 Dec 2018 22:25 WIB

BNPB: Tak Ada Korban Jiwa Akibat Tsunami di Bandarlampung

Kerusakan akibat tsunami di wilayah pesisir Kota Bandarlampung.

Red: Nur Aini
Sejumlah warga terdampak tsunami menyelamatkan barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Senin (24/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga terdampak tsunami menyelamatkan barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) Kota Bandarlampung menegaskan tidak ada korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda yang berimbas ke kawasan pesisir Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

Sekretaris BPBD Kota Bandarlampung M Rizki, mengatakan tidak ada korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (2/12) malam.

"Bandarlampung tidak mengalami kerusakan yang signifikan dan tidak ada korban jiwa," katanya di Bandarlampung, Senin (24/12).

Ia menjelaskan dampak tsunami hanya menerpa wilayah kota yang berada di pesisir Kota Bandarlampung, dan tidak menimbulkan kerusakan yang cukup parah di kawasan-kawasan tersebut. Hanya saja, ada beberapa rumah di kawasan Panjang dan Gudang Lelang serta kapal-kapal nelayan yang rusak.

"Di Panjang ada 6 rumah rusak terdampak arus air laut bergelombang dan 1 rumah di Gudang Lelang dan beberapa kapal milik nelayan yang terkena imbas gelombang air, namun semua sudah ditangani," katanya.

Dia mengatakan pihak BPBD dan dinas serta elemen terkait telah membuka posko-posko tempat pengungsian, selain di Masjid Al Furqon dan kantor gubernur Provinsi Lampung. Posko juga dibuka di rumah dinas wali kota Bandarlampung dan Man 1 Garuntang serta di kawasan Muncak.

Rizki menyebutkan, ada sekitar 4.000 pengungsi dari tempat pengungsian di kantor gubernur Lampung. Pengungsi tersebut adalah warga berasal dari daerah-daerah pesisir Kota Bandarlampung yang masih mengalami trauma dan kepanikan.

"Sesuai instruksi BMKG bahwa posko-posko akan dibuka sampai tanggal 26 Desember mendatang," katanya.

Dia menyatakan akan terus mengerahkan personelnya sebanyak 260 orang dan dukungan sarana prasarana di dinasnya hingga kondisi benar-benar sudah dinyatakan aman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement