REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA -- Bantuan pangan dan sandang mulai mengalir ke posko-posko kemanusiaan yang berdiri di kawasan terdampak bencana gelombang tsunami di Kecamatan Rajabasa dan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pada hari kedua Senin (24/12). Namun, berbeda dengan bantuan yang mengali ke korban dan warga di Pulau Sebesi.
“Bantuan ke Pulau Sebesi masih minim sekali, mungkin kesulitan angkutan kapalnya,” kata Heri, warga di Desa Canti, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin (24/12). Heri salah seorang pengelola hilir mudik penumpang ke Pulau Sebesi di dermaga tersebut.
Ia mengatakan warga di Pulau Sebesi juga terdampak gelombang tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Warga di Pulau Sebesi juga kesulitan keluar pulau karena tidak ada kapal perahu yang reguler mengangkut penumpang atau warga hilir mudik.
Kapal reguler biasanya mangkal di Dermaga Canti, Rajabasa, Lampung Selatan sehari bisa tiga atau empat kali pelayaran. Namun, dari pemantauan Republika.co.id pasca-terjadi bencana tsunami, banyak warga tertahan di Dermaga Canti untuk menyeberang ke Pulau Sebesi begitu juga sebaliknya warga dari Pulau Sebesi ke Dermaga Canti.
Heri menyatakan, pemilik kapal perahu yang biasa mengangkut penumpang ke Pulau Sebesi diperkirakan juga mengalami musibah tsunami, sehingga ia tidak mengoperasikan kapal perahunya.
Bantuan yang bahan pokok seperti makanan dan minuman, juga pakaian dan selimut belum terlihat melalui Dermaga Canti menuju Pulau Sebesi. Ia tidak mengetahui apakah bantuan diantar langsung petugas menggunakan kapal khusus dari dermaga lain. “Mudah-mudahan ada yang mengalirkan bantuan ke pulau tersebut,” katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai menyalurkan bantuan ke masyarakat dan korban bencana tsunami di Pulau Sebesi, Senin (24/12). Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, bantuan mulai mengalir ke masyarakat dan pengungsi di pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau tersebut.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Komunikasi Publik Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung Heriyansyah, bantuan ke Pulau Sebesi tersebut memang instruksi dari Gubernur Lampung M Ridho Ficardo untuk cepat menangani tanggap darurat dan pelayanan kepada para pengungsi terdampak bencana.
“Pak Gubernur minta kita fokus ke penanganan tanggap darurat dan pelayanan kepada para pengungsi akibat bencana ini,” kata Heriyansyah dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (24/12).
Bantuan yang diberikan Pemprov Lampung ke masyarakat pengungsi dan korban bencana, diantaranya air mineral kemasan, beras, mi instan, roti, telur, dan juga tidak lupa selimut dan pampers bayi.
Herinyansyah menyatakan, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan pihaknya terus mengerahkan berbagai bantuan kepada para korban dan pengungsi bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan. Ini sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat setempat.