Senin 24 Dec 2018 15:49 WIB

Pendaki Diminta Jauhi Radius 3 Kilometer dari Puncak Marapi

Status Marapi masih waspada di level dua.

Rep: Sapto Andika candra/ Red: Friska Yolanda
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanis terlihat di kawasan di Jorong Koto Tuo, Nagari Balai Gurah, Kecamatan IV Angkek, Agam, Sumatra Barat, Rabu (2/5).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanis terlihat di kawasan di Jorong Koto Tuo, Nagari Balai Gurah, Kecamatan IV Angkek, Agam, Sumatra Barat, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pendaki Gunung Marapi di Agam, Sumatra Barat, diminta menghindari radius tiga kilometer (km) dari puncak. Peringatan ini sebetulnya bukan hal baru, mengingat status waspada level II sejak tahun 2001 lalu, hingga saat ini. Namun karena jumlah pendaki terus mengalami peningkatan seiring dengan datangnya libur akhir tahun, petugas kembali mengingatkan hal ini.  

Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Hartanto, mengingatkan pendaki untuk tidak bermalam atau membangun camp penginapan di area puncak. Apalagi pada 2017 lalu sempat terjadi letusan hingga membuat beberapa pendaki terjebak. 

"Status Marapi masih waspada di level dua, rekomendasinya 3 kilometer dari puncak tidak boleh ada pendakian. Terakhir bulan Mei 2017 beberapa (pendaki) sampai terjebak di puncak, jadi dimohon bagi para pendaki tidak beraktivitas di puncak gunung," kata Hartanto, Senin (24/12).

Hartanto meminta pendaki untuk tidak bermalam di area tiga km dari puncak gunung, termasuk area 'lapangan bola' yang juga terkadang dimanfaatkan pendaki untuk mendirikan tenda. 

"Di puncak, di lapangan itu, sudah masuk garis radius tiga kilometer sangat berbahaya jika terjadi erupsi. Jadi apabila pendaki tetap bersikeras mau kamping disarankan sebaiknya di bawah, masih di batas hutan," ujarnya. 

Hartanto mengungkapkan, pihaknya telah memasang papan peringatan bagi pendaki agar tidak mendekati puncak gunung. Papan petunjuk yang disediakan yakni peringatan di Jalur Koto Baru yang menjadi akses masuk dan dimulainya pendakian bagi para pendaki. 

"Libur Natal dan Tahun Baru ini mulai banyak pendaki, karena libur. Sejak Jumat kemarin sudah banyak mendaki Gunung Marapi," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement