Senin 24 Dec 2018 14:27 WIB

Kemenkes: Seluruh RS di Banten Siap Tangani Korban Tsunami

Tim kesehatan telah bergerak menangani korban bencana sejak awal kejadian.

Polisi dan relawan mengevakuasi korban tewas akibat Tsunami yang tertimbun di bawah reruntuhan di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Polisi dan relawan mengevakuasi korban tewas akibat Tsunami yang tertimbun di bawah reruntuhan di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, seluruh rumah sakit di Provinsi Banten bergerak dalam menangani korban tsunami Selat Sunda. Tim kesehatan mulai dari seluruh puskesmas dan dari rumah sakit langsung bergerak melakukan penanganan korban bencana sejak awal kejadian.

"Rumah sakit sudah diperkuat dari seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Banten, diperkuat juga dari RSCM," kata Yurianto saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/12).

Menurut dia, hingga saat ini penanganan bencana dari sisi kesehatan sudah tertangani dengan baik. Penanganan disiapkan mulai dari sarana prasarana, tim kesehatan, hingga obat-obatan yang masih sangat cukup.

"Karena provinsi ini kuat banget, potensinya kuat. Dalam sisi tenaga, sarana, obat-obatan juga masih sangat cukup. Di Lampung juga sama, kita punya rumah sakit besar di Palembang yang siap back-up," kata Yurianto.

Dia menjelaskan beberapa korban yang merupakan wisatawan dari Jakarta sebagian ditangani oleh rumah sakit di luar Provinsi Banten seperti di Jakarta dan Depok. "Kemudian ada beberapa yang dibawa keluar dari Banten karena sebagian besar korban wisatawan Jakarta. Yang cukup besar jumlahnya dari PLN, ternyata asuransinya di-cover di RS dekat Jakarta," jelas dia.

Yurianto menjelaskan, korban luka saat ini paling banyak luka ringan seperti luka sobek dan benturan akibat tersapu gelombang tsunami beserta reruntuhannya. Sementara luka berat paling banyak adalah kejadian patah tulang dan sudah ditangani melalui tindakan operasi di rumah sakit.

"Untuk spesialis bedah tulang di Provinsi Banten ada 40 orang," kata dia.

Untuk saat ini di mana tim gabungan masih berproses pada pencarian dan penyelamatan, tim kesehatan menempel pada tim evakuasi agar bisa segera memberikan pertolongan kesehatan pada korban begitu ditemukan. Yurianto menjelaskan, tim kesehatan masih berfokus pada proses pencarian, penanganan kesehatan, dan merujuk korban untuk tindakan yang lebih serius.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement