REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), pihak PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas terjadinya tsunami di Selat Sunda.
Pdt Gomar Gultom, Sekum PGI, mengatakan Indonesia belum sepenuhnya pulih dari gempa Lombok, dan apalagi bencana bencana dahsyat Sigi, Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.
"Kami berdoa bagi para korban, agar segera mendapat pemulihan dan semoga segenap keluarga yang ditinggalkan beroleh kekuatan menghadapi masa-masa sulit ini," ucapnya, Senin ( 24/12).
Ia mengimbau seluruh warga gereja di pelosok Nusantara untuk mendoakan para korban terdampak, serta mengulurkan bantuan lewat saluran-saluran tersedia.
Dalam suasana natal ini, umat Kristiani ditantang untuk mewujudnyatakan semangat berbagi kepada segenap warga yang kurang beruntung, terutama yang kini sedang dilanda musibah.
Ia menambahkan kehidupan di dunia ini sangat ringkih, terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan sangat rentan bencana.
“Olehnya, kami mengimbau segenap masyarakat senantiasa waspada dan pada saat sama senantiasa tergerak untuk saling membantu,” kata dia.
Namun, Indonesia telah mengalami beberapa peristiwa tsunami yang menelan korban tidak sedikit.
Dia berharap, segenap pihak terkait belajar betapa mekanisme tsunami early warning system yang ada perlu lebih disempurnakan lagi selain meningkatkan kewaspadaan masyarakat rawan tsunami.
Menurut dia, meski tsunami tidak dapat dicegah, sesungguhnya dampak buruk tsunami bisa dikurangi. Ini antara lain dengan memaksimalkan mangrove dan hutan payau.
Dalam suasana Natal ini, sekali lagi PGI menghimbau agar bahu-membahu menolong meringankan beban para korban. Dan pada saat sama, mari membarui perlakuan terhadap alam dengan memelihara hutan bakau dan menanam lebih banyak mangrove lagi di pantai-pantai.