Senin 24 Dec 2018 14:20 WIB

Korban Tsunami di Lampung: 64 Meninggal, 258 Luka-Luka

Data korban tsunami dihimpun tim gabungan hingga Senin siang.

Mulyadi (39 tahun) warga Desa Air Panas, Kalianda, Lampung Selatan hanya bisa pasrah, perabotan rumahnya ludes dihantam gelombang tsunami. Warga butuh segera bantuan pangan dan sandang karena bantuan belum datang.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Mulyadi (39 tahun) warga Desa Air Panas, Kalianda, Lampung Selatan hanya bisa pasrah, perabotan rumahnya ludes dihantam gelombang tsunami. Warga butuh segera bantuan pangan dan sandang karena bantuan belum datang.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Korban akibat bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, hingga Senin (24/12) siang mencapai 64 orang meninggal dan 258 luka-luka. Data tersebut berdasarkan hasil evakuasi tim gabungan untuk mencari korban tsunami terutama di kawasan terparah seperti di Desa Way Muli dan Desa Kunjur Kecamatan Lampung Selatan.

"Korban meninggal itu ada yang dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung dan dikuburkan oleh keluarga korban. Sedangkan korban luka-luka sebagian besar di bawa RS setempat untuk menjalani perawatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Pihaknya juga kini tengah mendata kerusakan bangunan rumah warga yang diterjang gelombang tsunami. "Data kerusakan maupun kerugian akibat tsunami itu masih kami data," jelasnya.

Kabid Dokkes Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Andri Bandarsyah, di Kalianda, mengatakan, ada satu korban yang belum teridentifikasi  berjenis kelamin perempuan. Hingga sekarang belum  ada pihak dari keluarga maupun sanak famili korban melihat jenazah yang belum teridentifikasi tersebut di rumah sakit.       

Dirut RSUD Bob Bazar Kalianda dr Diah Anjarini mengatakan hingga Ahad (23/12) malam jumlah korban tsunami yang dibawa ke RS ini terdata 250  orang. Dampak terparah tsunami di Kabupaten Lampung Selatan di Desa Kunjur dan Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement