Senin 24 Dec 2018 07:46 WIB

Rombongan dari Sumedang Jadi Korban Tsunami

Empat orang meninggal dunia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Kerabat korban terjangan tsunami menangis saat mencari kepastian nasib keluarganya di  Pandeglang, Banten, Ahad (23/12)
Foto: Fauzy Chaniago/AP
Kerabat korban terjangan tsunami menangis saat mencari kepastian nasib keluarganya di Pandeglang, Banten, Ahad (23/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR -- Sebanyak empat orang warga asal Kabupaten Sumedang menjadi korban bencana tsunami Banten Sabtu malam (22/12). Mereka adalah Ita Puspitasari, Veni, Fiko dan Lida yang merupakan keluarga besar Nandang Suherman (59 tahun). Nandang adalah seorang pensiunan Pemkab Sumedang.

Ia tinggal di RT 03 RW 13, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kapolsek Jatinangor, Kompol Noor Jamil membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, keempat orang tersebut saat kejadian sedang liburan akhir tahun.

"Yang berangkat kesana, (keluarga besar) Pak Nandang Suherman berangkat dari sini (Sumedang) 12 orang terdiri dari Pak Suherman, istrinya, anak menantu dan kerabatnya," ujar Noor kepada Republika.co.id saat dihubungi via telepon, Senin (24/12).

Ia menuturkan, yang menjadi korban adalah Veni menantu Pak Nandang, Fiko cucunya sementara yang lain adalah kerabatnya. "Mereka berangkat Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB untuk acara liburan acara keluarga dengan satu bus. Keluarga lain ikut dari Tasikmalaya dan Subang," katanya.

Dirinya mengungkapkan, berdasarkan keterangan RW setempat, mereka sempat bilang izin menitipkan rumah dan mobil.  "izin (ke RW) nitip rumah dan mobil. Kurang lebih 35 orang naik bus," katanya.

Noor menambahkan, jenazah Lida dan Ita Puspitasari sudah sampai di RW 17, Cipaxing pukul 03.45 dini hari Senin (24/12) dan akan dimakamkan di taman pemakaman umum Cipacing. Veni dan Fiko akan dimakamkan di Cimahi di keluarga besarnya.

"Di Cimahi kita belum dapat informasi alamatnya karena suaminya masih trauma.

Pak Nandang selamat, tapi masih kritis karena ada luka rusuk," katanya.

Kondisi Desa Bulakan Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang pascatsunami, Senin (24/12). Video: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement