REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta prioritas penanggulangan pasca tsunami Selat Sunda fokus pada tindakan medis bagi korban luka. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menekan bertambahnya jumlah korban jiwa akibat tsunami yang terjadi Sabtu (22/12).
"Mendata kerusakan dan kerugian akibat bencana tetap diperlukan, tetapi utamakan pemberian pertolongan pertama bagi para koban terluka," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam keterangan tertulisnya, Ahad (23/12).
Menurutnya, selain tim medis dan unsur-unsur BPBD setempat, pimpinan Polri dan TNI hendaknya juga mengerahkan satuan-satuan terdekat untuk menolong para korban luka. Bamsoet juga meminta pendirian segera tenda penampungan, rumah sakit darurat dan obat-obatan, penyediaan selimut, dapur umum hingga ragam kebutuhan untuk balita.
"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera membuka posko kesehatan guna memberikan pertolongan bagi warga yang menderita luka-luka," katanya.
Pimpinan DPR kata dia terus mengikuti perkembangan di lokasi bencana, dan berkomunikasi dengan pimpinan dari berbagai institusi guna mempercepat langkah penanggulangan pasca bencana.
Menurutnya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), BNPB, BPBD, bersama Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kementerian Sosial (Kemensos) untuk terus melakukan pencarian korban tsunami di Serang, Banten, yang masih belum ditemukan, serta melakukan evakuasi terhadap warga ke daerah yang dianggap aman.
"Upayakan pula agar puluhan korban yang dinyakan hilang dapat segera ditemukan," kata Bamsoet, sapaan akrabnya.
Ia juga menyampaikan keprihatinan mendalam bagi para korban bencana tsunami di pesisir Banten pada Sabtu (22/12) malam. Untuk meringankan beban keluarga dari puluhan korban yang meninggal, pemerintah daerah setempat hendaknya membantu proses pemakaman.
Menurutnya, penting juga agar BMKG terus memberikan informasi mengenai kondisi terkini baik situasi cuaca, ketinggian laut, serta kemungkinan terjadinya erupsi kembali anak gunung Krakatau melalui media cetak, siber, dan siaran, maupun SMS broadcast.
"Guna memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, serta aktif memberikan informasi tersebut kepada lembaga transportasi darat, laut/sungai/danau, dan udara," kata dia.
Ia juga mendorong PLN dan Pertamina memastikan ketersediaan daya listrik dan BBM agar masyarakat dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasanya. Itu dilakukan untuk percepatan pemulihan suasana pasca tsunami.