REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan menyampaikan duka cita yang mendalam bagi para korban dan keluarga akibat bencana tsunami yang menghantam Selat Sunda. Bencana di sepanjang pesisir Provinsi Banten dan Lampung itu menyebabkan banyak korban.
"Semoga para korban meninggal dunia diampuni segala kekhilafannya dan keluarganya diberikan ketabahan," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Ahad (23/12).
Menurut dia, kejadian bencana ini kembali menggugah kesadaran bahwa masyarakat Indonesia secara geografis tinggal di wilayah rawan bencana, karena dikelilingi oleh cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire). "Hal ini sudah beberapa kali diingatkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri," katanya.
Hasto menjelaskan, pada seminar mengenai peta rawan bencana yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan, di Jakarta, pada 13 Desember 2018, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan secara khusus agar terus menjaga kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana. Khususnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau.
"Ibu Megawati, pada seminar itu memerintahkan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta untuk mempertanyakan kesiapan Pemprov setempat menghadapi kemungkinan bencana kepada Gubernurnya," katanya.
Sebuah kapal nelayan yang tersapu tsunami dan menimpa rumah warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (23/12/2018).
Hasto menambahkan, jauh sebelumnya, Megawati saat menyalurkan bantuan untuk korban bencana ke Sulawesi Tengah pada 8 Oktober 2018, juga sudah mengingatkan hal yang sama. "Saya minta tolong Jakarta, apa persiapannya. Bukan mau bikin takut, cuma bagaimana agar tidak panik karena tidak ada panduan," kata Hasto menirukan ucapan Megawati.
Menurut Hasto, semuanya didasari oleh sebuah kesadaran akan pentingnya untuk selalu siap menghadapi risiko bencana alam akibat kondisi geografis Indonesia. Salah satu negara yang bisa menjadi bahan percontohkan soal kesiapsiagaan bencana adalah Jepang, karena kondisi geografis relatif sama.
Dia mengatakan, PDI Perjuangan mengambil inisiatif untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana sejak dini. Karena itu, bertepatan dengan perayaan HUT PDI Perjuangan pada 10 Januari 2019, maka partai pengusung Pemerintah ini akan meluncurkan buku manual bencana.
Isinya, sosialisasi antisipasi bencana kepada pelajar SD, SMP, dan SMA, yakni mengenai pemahaman soal kawasan rawan bencana dan bagaimana harus menghadapinya jika bencana benar-benar terjadi. Buku itu disusun oleh Tim Baguna DPP PDI Perjuangan, berdasarkan hasil studi bersama lembaga negara terkait seperti BMKG, Pusat Mitigasi Bencana Geologi, dan lain-lain.
"Kontribusi kecil ini kami harapkan dapat menjadi pemicu gerakan negara bersama rakyat yang lebih besar dalam menyiapkan mitigasi bencana yang lebih baik," ujarnya.
Dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Ahad (23/12).
Mengenai penanganan paska bencana di Banten dan Lampung, Hasto menegaskan, PDI Perjuangan mendukung langkah-langkah cepat dari aparat pemerintahan untuk segera melakukan kegiatan pencarian, penyelamatan, hingga evakuasi. Baik itu dari BNPB Pusat dan Daerah, TNI/Polri, maupun aparat lainnya, untuk melakukannya bersama-sama rakyat.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Ahad (23/12) pukul 16:00 WIB, jumlah korban meinggal dunia 222 orang, korban luka-luka 843 orang, dan korban yang belum ditemukan 28 orang. BNPB juga mencatat sebanyak 556 rumah rusak berat hingga ringan, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.