Ahad 23 Dec 2018 20:24 WIB

Ma'ruf Minta IK DMI Edukasi Khatib di Tahun Politik

KH Ma'ruf Amin mengingatkan agar khatib tidak menyebarkan ujaran kebencian.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Umum Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI), KH  Hamdan Rasyid bersama jajaran pengurusnya melakukan silaturrahim dengan  calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo,  Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/12) sore.
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI), KH Hamdan Rasyid bersama jajaran pengurusnya melakukan silaturrahim dengan calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI), KH Hamdan Rasyid bersama jajaran pengurusnya melakukan silaturrahim dengan calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/12) sore. Dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf meminta kepada IK DMI agar mengedukasi para khatib agar turut menjaga kerukunan di tahun politik.

"Saya menyambut baik upaya-upaya mengedukasi khatib supaya berada dalam kerangka NKRI dan menjaga kerukunan di antara umat beragama, khususnya umat Islam," ujar Ma'ruf saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Ahad (23/12).

Baca Juga

Ma'ruf menjelaskan, agama tidak boleh dijadikan sebagai komoditas politik. Ia mengingatkan, forum-forum khatib tidak boleh dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang kasar dan tidak santun, termasuk ujaran kebencian.

"Faktor khatib menjadi penting dalam menjaga kedamaian," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif ini.

Sementara itu, Kiai Hamdan menjelaskan bahwa silaturrahim itu dilakukan karena IK DMI baru saja menggelar Halaqah Nasional dengan tema 'Meneguhkan Peran Khatib dalam Melestarikan Dakwah Rahmatan Lilalamin' di Jakarta pada Sabtu (22/12).

"Maksud tema itu adalah bagaimana menjadikan forum khotbah itu sebagai sarana dakwah yang santun, dakwah yang selalu mengajak kedamaian bukan sebagai sarana untuk mencaci maki. Apalagi terhadap pemimpin negara. Nah itu kita hindarkan," kata Hamdan.

Dia pun mengingatkan kepada para khatib agar mengedepankan akhlakul karimah saat menyampaikan syiar Islam. Karena, menurut dia, Rasulullah itu berhasil dalam berdakwah bukan karena faktor lain, tapi karena akhlaknya.

Kiai Hamdan mengatakan, tantangan umat Islam saat ini sudah semakin besar. Para khatib juga perlu meningkatkan wawasan dan kualitas dalam menyampaikan khutbahnya agar bisa lebih diterima oleh masyarakat luas.

"Kami mengajak para khatib lebih mendepankan akhlakul karimah, wawasan yang luas, dan juga menghindarkan dari segala caci maki dan sebagainya," jelas Hamdan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement