Ahad 23 Dec 2018 09:14 WIB

Petugas Sulit Tembus Wilayah Terdampak Tsunami di Lampung

petugas masih berusaha menembus daerah terparah yakni Kecamatan Rajabasa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Bangunan porak-poranda dan kendaraan rusak akibat diterjang tsunami yang terjadi di Selat Sunda (ilustrasi)
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Bangunan porak-poranda dan kendaraan rusak akibat diterjang tsunami yang terjadi di Selat Sunda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan masih berusah menembus lokasi terdampak parah di kabupaten tersebut, Ahad (23/12). Petugas ingin melakukan evakuasi terhadap korban yang diduga meninggal dan luka-luka di kawasan tersebut setelah gelombang tsunami menerpa wilayah pesisir Selatan Provinsi Lampung, Sabtu (22/12) pukul 22.45 WIB.

Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Ahad (23/12) pagi, BPBD Lampung Selatan mendapatkan info korban meninggal di kawasan tersebut sebanyak tujuh orang. Puluhan orang lagi luka-luka.

Namun, menurut Kepala BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerta, petugas masih berusaha menembus daerah terparah yakni Kecamatan Rajabasa dan juga daerah pesisir Lampung Selatan. “Petugas masih kesulitan menjangkau lokasi kejadian karena akses terputus,” katanya.

Ia menyatakan korban baik meninggal dan luka-luka banyak yang menetap di kawasan pesisir Selatan. Korban diperkirakan penduduk lokal. Namun tak dipungkiri daerah tersebut banyak wisatawan.

Ia mendapatkan informasi, kawasan pesisir Selatan Lampung tersebut mengalami gelombang tsunami sekira dua meter. Saat itu, warga sudah banyak yang beristirahat, sehingga kesulitan untuk segera menyelamatkan diri.

Sedangkan di kawasan pesisir Teluk Lampung, dari penelusuran Republika.co.id belum ada korban jiwa dan luka-luka, setelah air laut naik ke darat mencapai betis orang dewasa. Namun demikian, banyak tambak udang dan keramba ikan warga yang rusak. Begitu pula sejumlah pondok-pondok warga juga rusak.

“Kalau pagi ini (Ahad, 23/12), saya lihat hanya tambak-tambak udang dan ikan rusak, dermaga kapal perahu juga rusak sama dengan pondok-pondoknya. Belum ada kabar orang yang meninggal ataupun luka-luka,” kata Rudi Djunaedi, warga Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Ahad (23/12).

Menurut dia, sejak dini hari tadi, warga sudah tenang dan kembali ke rumah masing-masing. Semalam mereka mengungsi ke tempat yang aman dan tinggi. Pasalnya, air di kawasan pesisir Teluk Lampung hanya naik namun tidak ada gelombang kuat. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement