REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung telah menerjunkan tim menuju sejumlah lokasi terkena dampak tsunami, Sabtu malam (22/12). Tim BPBD Lampung Selatan itu diterjunkan untuk memberikan petunjuk pengamanan/arahan keselamatan serta melakukan pendataan korban dan dampak bencana alam ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerta dalam penjelasannya dari Lampung Selatan, Ahad (23/12), menegaskan juga sudah berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait dan TNI/Polri untuk merespons kejadian. BPBD Lampung Selatan menyampaikan informasi dan laporan setelah terjadi gelombang pasang hingga Sabtu pukul 23.00 WIB.
Gelombang menerjang di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo, dan Katibung yang dilaporkan mengalami gelombang pasang maksimum itu. Hingga kini korban tercatat sebanyak 11 orang dirawat di rumah sakit dan tiga korban tewas.
Kerugian material 30 unit rumah rusak berat akibat gelombang pasang maksimum air laut melanda sejumlah wilayah pesisir Lampung Selatan ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan rilis korban tsunami terus bertambah, yaitu 20 korban meninggal dunia, 165 luka-luka, dan dua hilang.
Korban itu sebagai dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang (Banten), Lampung Selatan (Lampung), dan Serang (Banten) terus bertambah. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB.
Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulisnya, dari 20 orang korban meninggal dunia, 165 orang luka dan dua orang hilang itu terdapat di tiga wilayah, yaitu di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
Di Kabupaten Pandeglang, daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang, dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, dan puluhan kendaraan rusak. Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang (Banten) terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.
Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu jalan raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Kabar terbaru penanganan darurat akan terus disampaikan.