Ahad 23 Dec 2018 06:57 WIB

Saksi Mata Tsunami Anyer Lihat Mobil SUV Terangkat oleh Air

Air mengalir melaju hingga ke depan teras cottage tamu-tamu yang menginap.

Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.
Foto: Indira Rezkisari
Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, ANYER -- Dentuman bunyi keras dari arah laut mengagetkan Indira Rezkisari, Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.30 WIB. "Apa itu, ombak ya pasti," ujar Indira. Saat itu, Indira sedang berlibur bersama keluarganya di kawasan Pantai Anyer, Banten.

Tak lama Indira melihat keluar cottage yang ditempatinya di kawasan Karang Bolong, Anyer, Banten. Air mengalir melaju depan terasnya. Ketika menengok ke arah pantai beberapa tamu penginapan keluar dari kamarnya.

Cottage yang mereka tempati sekeluarga itu berjarak 50 meter saja dari bibir pantai sudah kemasukan air laut. Bahkan mobil SUV yang terparkir di dekat cottage sempat terangkat air.

Indira menyaksikan warung di bibir pantai berantakan. Ban-ban renang berserakan, terseret 150 meter dari tempat asalnya.

Tamu penginapan kemudian dievakuasi keluar, dibawa ke tempat yang lebih tinggi dan diinapkan di masjid dan rumah warga. Keluar dari tempat penginapan, jalan tertutup puing warung yang ambruk dan tembok beberapa penginapan yang hancur diterjang air.

Satpam Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong, Asep, mengatakan saat tsunami menerjang dia mendengar suara keras terlebih dulu. "Air tiba-tiba sudah lewat depan saya, banyak sekali," katanya.

Asep menduga gelombang pasang berkaitan dengan Anak Krakatau yang tak berhenti berdentum. "Kalau pasang besar biasanya sebelumnya sudah pasang kecil-kecil, tapi tadi kan tidak. Sepanjang hari ombaknya normal saja," kata Asep.

Salah seorang wisatawan asal Pondok Aren, Tangsel, yang ditemui Republika.co.id sedang melajukan mobilnya ketika air datang. "Saya sudah curiga, kok ada orang lari tapi tidak bilang apa-apa. Tiba-tiba saya menengok ke pantai, airnya datang setinggi kaca mobil saya," ujarnya. Ia mengendarai mobil Honda CRV.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement