Ahad 23 Dec 2018 00:41 WIB

Akun BMKG Hapus Kicauan Gelombang Pasang Anyer, Ada Apa?

BMKG tegaskan naiknya air laut di Anyer karena gelombang pasang.

Kicauan BMKG soal gelombang pasang Anyer yang ditangkap ulang netizen.
Foto: Twitter
Kicauan BMKG soal gelombang pasang Anyer yang ditangkap ulang netizen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun resmi BMKG menghapus kicauannya soal gelombang pasang di Pantai Anyer. Belum jelas alasan BMKG menghapus cicitan tersebut. Namun penghapusan itu membuat sejumlah netizen bertanya-tanya.

"#BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang," kicau BMKG dengan menambahkan emoticon senyum kacamata.

Awalnya Republika.co.id  bisa membuka tautan kicauan ini. Namun beberapa selang kemudian, ketika mencoba buka kembali yang tertulis di laman hanya   "Sorry, that page doesn’t exist!"

Sejumlah netizen menyinggung penggunaan emoticon kacamata hitam yang dinilai tidak pas. Seharusnya dalam kondisi panik BMKG tak menggunakan emoticon seperti itu.

Namun ada juga yang mengkhawatirkan penghapusan ini karena takut informasi yang diberikan BMKG tak valid.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono menegaskan, tak ada peristiwa seismik dari analis rekaman terkait isu tsunami di Anyer. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG  Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/12).

Baca juga, Anyer Diterpa Gelombang Pasang.

Berikut keterangan lengkap BMKG;

1. Berdasarkan informasi peristiwa tersebut, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di beberapa sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tsunami.

2. Berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempa bumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.

3. Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut:

a. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9m

b.  Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35m

c. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36m

d. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28m

4.  Peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement