Sabtu 22 Dec 2018 23:44 WIB

BNPB Paparkan Data Ketinggian Air Pasang di Anyer

BNPB membantah isu tsunami di Anyer dan Lampung Selatan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andri Saubani
Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.
Foto: Indira Rezkisari
Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan sejumlah data tinggi gelombang air pasang di Pantai Anyer, Lampung Selatan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan hasil pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) dari BMKG, data menujukkan memang terjadi pasang.

Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian air 0,9 meter. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian air 0,35 meter. Tidegauge Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian air 0,36 meter. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian air 0,28 meter.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan. "Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan," kata dia.

Sutopo mengatakan, masyarakat diimbau tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Untuk sementara, masyarakat diminta menghindari aktivitas di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada.

“Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai,” ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement