Sabtu 22 Dec 2018 23:04 WIB

Jokowi Mengaku Masih Ingin dengan JK, Tapi ....

Jokowi banyak belajar politik dari Jusuf Kalla.

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla seusai menghadiri acara silaturahmi dengan ulama di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla seusai menghadiri acara silaturahmi dengan ulama di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Calon Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan keinginannya terus bersama Jusuf Kalla. Namun konstitusi tak memungkinkan JK sebagai wakil presidennya.

"Kalau konsitusi boleh, saya akan terus. Akan tetapi, konsitusinya tidak memperbolehkan, hanya maksimal dua kali. Itu problemnya," kata Jokowi di Makassar, Sabtu (22/12).

Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara Silaturahmi Bersama Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang juga dihadiri oleh Jusuf Kalla selaku Ketua Tim Pengarah Kampanye Jokowi/Ma'ruf Amin dan para ulama di Makassar dan sekitarnya.

Pasal 7 UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan.

Baca juga, JK-Jokowi Bisa Belajar dari Keadaan.

Jusuf Kalla sendiri menjabat sebagai wapres pada periode 2004 sampai dengan 2009 bersama dengan Susilo Bambang Yudhoyono. JK kembali menjadi wapres bersama Joko Widodo pada periode 2014 sampai 2019.

"Karena sudah hampir 4,5 tahun ini kami berdua yang namanya masalah itu tidak pernah sama sekali. Berbeda sering tapi bermasalah tidak pernah. Beda kadang-kadang tidak apa-apa, tetapi tidak pernah mengalami masalah.," kata Jokowi.

Jokowi dan Jusuf Kalla pada Sabtu juga bersantap siang bersama di kediaman pribadi JK di Makassar.  Keduanya banyak membincangkan isu, terutama yang berkaitan dengan ekonomi di Sulawesi Selatan.  "Itu seperti apa? Di Makassar seperti apa?" kata Jokowi.

Jokowi mengaku mempertanyakan mengapa pertumbuhan ekonomi di Sulawesi ini berada di atas rata-rata nasional. Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi tingkat nasional 5,1 sampai 5,2 persen.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Wali Kota Makassar dan Gubernur Sulawesi Selatan, pertumbuhan ekonomi di kota ini sekarang 8,3 persen, dan rata-rata di Sulawesi hampir semua di atas 7 persen.

"Ini sebuah hal yang patut kita syukuri. Kita patut bersyukur di Sulawesi ini punya ekonomi yang baik, politiknya seperti apa?" ungkap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa banyak belajar soal politik dari Jusuf Kalla. Apalagi beliau adalah sangat senior dan memiliki pengalaman panjang di perpolitikan. "Jadi hal-hal yang kami berdua ini sudah kerjakan selama 4 tahun, kalau ada hal-hal yang setengah penting atau penting pasti, kami berdiskusi bersama," kata Jokowi.

Ia pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jusuf Kalla, apalagi JK mengaku akan membereskan persoalan di Indonesia bagian timur. Menurut Jokowi, JK adalah orang yang selalu menepati perkataannya.

"Tadi bisik-bisik waktu makan siang, (Pak JK mengatakan) 'Sudahlah Pak, Pak Jokowi serahkan saja semuanya Sulawesi, Indonesia bagian timur kepada saya', kalau Pak Jusuf Kalla sudah ngomong seperti itu, ya, saya bisa tidur pulas," kata Jokowi.

  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement