Jumat 21 Dec 2018 00:42 WIB

Ini Alasan Golkar Posisikan TGB di Badan Pemenangan Pemilu

TGB memiliki pengalaman dan rekam jejak sebagai tokoh masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan bergabungnya Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) ke Partai Golkar, dalam acara silaturahmi Partai jelang Tahun Pemilu 2019, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis (20/12) malam.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan bergabungnya Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) ke Partai Golkar, dalam acara silaturahmi Partai jelang Tahun Pemilu 2019, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis (20/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui pengalaman dan rekam jejak Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai seorang tokoh masyarakat. Hal itu juga yang alasan DPP Golkar memilih dan menyetujui TGB sebagai ketua koordinator Bidang Keumatan Partai Golkar dan wakil ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.

"Ya tentu pengalaman dan jam terbang itu jadi pertimbangan dan memang bagi Partai Golkar siapapun tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai ideologi sama, dan mempunyai sama prinsip dan filosofinya itu cocok dengan apa yang ada di Golkar," ujar Airlangga usai menghadiri silaturahmi Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (20/12).

Menurutnya juga, mantan gubernur Nusa Tenggara Barat (TGB) itu adalah tokoh yang matang. Sehingga, ia meyakini TGB dapat langsung bersama-sama Partai Golkar dalam memenangkan Pileg dan Pilpres mendatang.

"Dengan Partai Golkar bisa langsung tancap gas, tidak perlu penyesuaian lagi," ujar Airlangga.

 

Menteri perindustrian itu juga mengungkap komunikasi dengan TGB sudah dilakukan cukup lama sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Golkar. “Kami sudah berbicara mulai pascabeliau gubernur dan kami ada chemistry dan dicari saat yang tepat dan alhamdulilah menjelang akhir tahun, kebetulan ada acara silaturahmi senior Partai Golkar," kata Airlangga.

photo
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). (Republika/Fauziah)

Hal sama diungkapkan oleh TGB yang mengaku telah berkomunikasi cukup lama dengan Partai Golkar. "Tentu komunikasi memang sudah cukup lama dengan Partai Golkar, saya alhamdulilah bersyukur dan terimakasih atas keberterimaan (Partai Golkar)," ujar TGB usai menghadiri silaturahmi Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (20/12).

TGB menilai Partai Golkar, yang memiliki nilai-nilai teknokrasi atau mengedepankan orang-orang yang ahli di bidangnya, merupakan partai tengah yang kokoh. Ia menambahkan sikap pertengahan itu diperlukan saat ini maupun masa depan.

"Moderasi atau sikap pertengahan itu penting betul, sekarang atau pun ke depan. Jadi pola berpikir untuk mencari solusi, pola berpikir yang tidak konfrontatif, tidak diametral (terbagi dua) itu penting untuk sebuah bangsa," ujar TGB.

Kendati demikian, ia mengatakan memaknai keputusannya bergabung dengan Golkar sebagai upaya untuk berdakwah dan memberi kontribusi kepada bangsa Indonesia. “Bagi saya di mana pun berada sebagai seorang muslim saya maknakan sebagai dakwah, sebagai seorang anak bangsa di mana pun berada, nawaitu-nya adalah bisa memberi kontribusi untuk Indonesia yang kita cintai," ujar TGB. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement