REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut satu KH Ma'ruf Amin mengaku siap menghadapi debat kandidat calon presiden dan wakil presiden. Dia mengatakan, akan memaparkan kelanjutan dari Nawacita I seperti yang sudah disiapkan tim.
Kiai Ma'ruf mengaku tidak memiliki persiapan khisus guna menghadapi debat tersebut. Dia mengatakan, telah berdiskusi dengan tim terkait terkait berbagai persoalan dan program-program yang dimiliki pemerintah.
"Persiapan secara khusus sih tidak, persiapannya biasa saja. Tapi sebagai calon, tentu saya harus siap," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan resmi, Rabu (19/12).
Pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK menggunakan Nawacita itu sebagai saripati visi dan misi untuk membangun Indonesia. Kiai Ma'ruf mengatakan, Nawacita II tentunya merupakan upaya bagaimana melanjutkan dan semakin membesarkan yang pertama itu.
"Jadi apa yang sudah dilakukan di Nawacita I, harus ada lompatan-lompatan. Intinya itu," kata Kiai Ma'ruf.
Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah membentuk tim khusus (timsus) guna menyambut debat calon presiden dan wakil presiden. TKN mengungkapkan, komposisi tim telah diisi seusia dengan topik-topik debat yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mustasyar Nadhlatul Ulama (NU) itu mengatakan, tim tersebur berfungsi untik memberi masukan kepada Jokowi dan dirinya mengenai persiapan debat. Termasuk, dia melanjutkan, isu-isu apa saja kemungkinan yang akan dibahas.
KPU diketahui telah menetapkan jadwal debat kandidat calon presiden dan wakil presiden. Debat akan dilaksanakan lima kali. Debat pertama akan dilakukan pada 17 Januari dan dilanjutkan pada 17 Februari, 17 Maret dan 30 maret. Sementara debat kelima masih belum ditentukan waktu dan tanggalnya.
Sejumlah topik yang akan diangkat dalam debat antara lain adalah Hukum, HAM, Korupsi, Terorisme; Energi dan Pangan, SDA dan lingkungan hidup, infrastruktur; Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan; Ideologi, Pemerintahan, Hankam, Hubungan Internasional; Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan dan industri.