Rabu 19 Dec 2018 08:27 WIB

Polisi Periksa Pekerja Proyek Selidiki Jalan Ambles

Polisi juga mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait amblesnya jalan.

Jalan Raya Gubeng, Surabaya, ambles pada Selasa (18/12) malam.
Foto: Republika/Dadang Kurniaia
Jalan Raya Gubeng, Surabaya, ambles pada Selasa (18/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pihak kepolisian memeriksa lima pekerja proyek untuk menyelidiki penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/12) malam. Polisi juga mengumpulkan barang bukti, termasuk keternagan dari beberapa saksi di lapangan.

"Lima orang yang diinterogasi. Ada 29 orang yang bekerja di proyek, enam di antaranya mengerjakan tadi malam," ujar Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (19/12) dini hari.

Jalan Raya Gubeng tepatnya di sekitar Rumah Sakit Siloam atau dekat kantor BNI Gubeng arah Jalan Sumatera mendadak ambles dengan kedalaman sekitar 15-20 meter dan lebar 25-30 meter. Selain menginterogasi tiga saksi dari pekerja proyek, polisi juga mengumpulkan barang bukti untuk alat pelengkap penyelidikan, termasuk keterangan dari beberapa saksi lainnya di lapangan.

Penanggung jawab proyek dari kontraktor PT Nusa Engineering di lokasi Jalan Raya Gubeng ambles yang berposisi sebagai direktur akan diperiksa pada Rabu pagi. "Laporan pekerjaan harian juga segera kami lihat agar mengetahui apa penyebabnya. Saat kejadian, pekerja tidak ada di tempat," kata Luki pula.

Kapolda Jatim juga memerintahkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan untuk memastikan rumah-rumah warga di sekitar lokasi jalan ambles agar dikosongkan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Tanah di sekitar masih bergerak dan rawan, sehingga harus dipastikan tak ada warga di dekat lokasi, termasuk jarak aman agar warga tidak mendekat," katanya lagi.

Baca juga: Saksi Ceritakan Suasana Sesaat Menjelang Jalan Gubeng Ambles

Seorang saksi yang juga warga Sememi, Kota Surabaya, Rudianto, menceritakan suasana menjelang amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa (18/12) malam. Saat itu, ia tengah mengendarai mobil.

"Saya lihat plakat BNI goyang. Pohon dan tiang listrik juga bergoyang. Orang-orang berlarian, mengira ada gempa bumi," kata Rudianto yang sedang melintasi Jalan Gubeng ketika kejadian di Surabaya, Rabu.

Rudi mengatakan, jalan ambles sekitar pukul 21.15 WIB. Mobil yang dikendarainya berada di urutan ketiga mobil di dekat lubang yang tercipta dari amblesnya Jalan Gubeng. Lubang itu menganga tepatnya di depan gedung Elizabet dan BNI.

"Orang-orang pada berteriak, jangan lari lewat trotoar karena banyak kabel listrik yang mau putus. Akhirnya orang-orang pada lari ke kanan jalan," ungkapnya.

Saat ditanya soal korban, Rudi mengaku tidak tahu pasti. Hanya saja, ia melihat pintu mobil yang ada di depannya sudah terbuka. "Saya kira mereka sudah lari menyelamatkan diri," ujarnya.

Tidak hanya para pengendara mobil yang lari menjauh. Rudi melihat para pekerja bangunan di RS Siloam juga berhamburan. "Banyak perempuan juga yang lari. Mereka berteriak minta tolong," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement