Selasa 18 Dec 2018 08:12 WIB

Gerindra tak Yakin Penentuan Cawagub Selesai pada 2018

Pembahasan cawagub tertunda karena Partai Gerindra dan PKS tak kunjung bertemu

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Kursi Wakil Gubernur. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik (ketiga kiri) beserta Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo (ketiga kanan) foto bersama usai melakukan pertemuan tertutup terkait kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta di Kantor DPD Partai Gerindra, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (5/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kursi Wakil Gubernur. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik (ketiga kiri) beserta Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo (ketiga kanan) foto bersama usai melakukan pertemuan tertutup terkait kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta di Kantor DPD Partai Gerindra, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif tidak yakin permasalahan penentuan pengisi calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta akan selesai akhir 2018 ini. Dia menyebut, situasi dan kondisi yang tak memungkinkan yang mengakibatkan penentuan cawagub tak kunjung selesai.

“Sepertinya tidak bisa. Situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan,” kata Syarif kepada wartawan, Senin (17/12).

Menurutnya, pembahasan mengenai cawagub tertunda karena Partai Gerindra dan PKS tak kunjung bertemu. Padahal, pertemuan tersebut harus segera dilakukan untuk membicarakan pematangan kerangka kerja.

"Pematangan itu, kata dia harus melalui kesepakatan bersama. Tentu jangan menurut Gerindra , (tapi) menurut dua belah pihak,” jelas dia.

Dia pun berrencana unutk berkirim surat pada Kamis (20/12) mendatang. Hal itu untuk menjawab surat undangan dari PKS yang mengundang untuk dilakukan pertemuan dan membahas mengenai Surat Keputusan (SK) mengenai fit and proper test cawagub.

“Kalau sudah punya SK, kita tinggal gabungkan lalu mulai membahas lebih detail rangka kerjanya dengan timeline-nya,” kata dia.

Syarif berharap, pada awal 2019 mendatang, proses penentuan cawagub bisa segera dilakukan. Paling tidak, kata dia, sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) pada April mendatang, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dapat memiliki pendamping dalam bekerja memimpin DKI Jakarta.

“Saya sih berharapan sebelum Pilpres, (cawagub) sudah selesai ya. Sebelum bulan Maret lah ya,” kata Syarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement